Show simple item record

dc.contributor.advisorSuseno, Rusmilah
dc.contributor.advisorManuwoto, Syafrida
dc.contributor.advisorAdnan, A. Muin
dc.contributor.authorRahayu, Ambar
dc.date.accessioned2024-05-22T05:54:34Z
dc.date.available2024-05-22T05:54:34Z
dc.date.issued1984
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/150976
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui macam tanaman inang virus mosaik pada tanaman melon dari Bogor, periode inkubasi dan macam gejala yang ditimbulkan pada berbagai tanaman inang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mempersempit arah penelitian untuk identifikasi, sehingga usaha pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengan tepat. Inokulasi secara mekanik dilakukan pada 15 macam tanaman uji yang tergolong dalam familis Leguminosae, Chenopodiaceae, Solanaceae, Cucurbitaceae dan Graminae. Sumber inokulum berasal dari kebun melon di Bogor. Inokulum dibuat dengan cara menghancurkan daun melon yang sakit dalam mortar dan dicampur dengan larutan penyangga fosfat 0.01 M pada pH 7 (1: 2 b/v). Inokulasi dilakukan dengan mengoleskan cairan perasan pada daun atau kotiledon sesuai dengan umur dan bagian tanaman yang rentan. Bagian tanaman yang akan diinokulasi ditaburi dengan carborundum 320 mesh. Tanaman kontrol diberi perlakuan sama dengan yang diinokulasi, tetapi hanya diolesi larutan penyangga saja. Perlakuan dilakukan dengan tiga kali ulangan dan dua tanaman kontrol. Tanaman uji ditanam dalam kurungan kasa kawat bebas serangga di rumalı kaca Bagian Ilmuw Penyakit Tumbuhan. Hasil inokulasi dari semua tanaman yang diuji hanya dua macam tanaman yang menimbulkan gejala yaitu Vigna sinensis dan Arachis hypogea. Percobaan ini belum dapat membuktikan hipotesisi karena tanaman indikator CMV tidak menunjukkan gejala. Kemungkinan tidak dapatnya menimbulkan gejala ialah karena konsentrasi virus dalam inokulum sangat rendah.id
dc.description.abstractTujuan praktek lapang ini adalah menginventarisasi penyakit pada cabai merah, buncis dan wortel di pasar serta menghitung besarnya persentase dan intensitas serangannya. Praktek lapang ini dilakukan di Pasar Bogor, Pasar Ramayana dan Pasar Anyar. Pengambilan contoh dilakukan dengan cara menarik lima contoh untuk setiap komoditi di setiap pasar. Dari setiap contoh diambil lima sub contoh. Pengambilan sub contoh menurut garis diagonal yang ditarik di setiap tumpukan komoditi yang diamati. Pada tumpukan sayur-sayuran sebanyak 30 sampai 50 kg diambil 20 buah per sub contoh dan pada tumpukan sebanyak 50 sampai 100 kg diambil 40 buah per sub contoh. Dari hasil pengamatan didapatkan beberapa penyakit pada cabai merah yaitu penyakit antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum sp. dan Gloeosporium sp. serta penyakit busuk lunak bakteri oleh Erwinia carotovora (L. R. Jones) Holland. Pada buncis didapatkan penyakit antrak- nosa yang disebabkan oleh Colletotrichum sp. dan penyakit busuk lunak bakteri oleh E. carotovora. Sedang pada wortel didapatkan penyakit busuk lunak bakteri E. caro- tovora, penyakit busuk oleh Fusarium sp. dan penyakit busuk oleh Geotrichum sp. Di antara penyakit-penyakit tersebut di atas ternyata penyakit busuk lunak bakteri paling banyak menimbulkan kerusakan pada sayur-sayuran.
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcInventarisasi Penyakit Pada Cabai Merah, Buncis Dan Wortel Di pasar Kodya Daerah Tingkat II Bogorid
dc.titleInventarisasi Penyakit Pada Cabai Merah, Buncis Dan Wortel Di pasar Kodya Daerah Tingkat II Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record