Pengaruh pemberian ekstrak etanol temulawak [Curcuma xanthorrihiza Roxb.] pada gambaran histopatologi hati ayam petelur strain ISA Brown
View/ Open
Date
2009Author
Stephanie, Kezia
Prisoeryanto, Bambang P.
Nurcholis, Waras
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol temulawak terhadap gambaran histopatologi organ hati ayam. Sebanyak 80 ekor ayam petelur strain ISA Brown yang dibagi menjadi 8 kelompok yaitu: kelompok ekstrak (70% etanol) 17,5 mg/kg BB, 35 mg/kg BB, dan 52,5 mg/kg BB; kelompok ekstrak (96% etanol) 17,5 mg/kg BB, 35 mg/kg BB, dan 52,5 mg/kg BB; kontrol positif yang diberi ekstrak meniran (Phyllanthus niruri) komersial (Stimuno): dan kontrol negatif yang tidak diberikan ekstrak temulawak maupun ekstrak meniran. Perhitungan dilakukan melalui pengamatan histopatologi dan pengolahan data menggunakan uji analisis sidik ragam (ANOVA). Parameter yang diamati adalah jumlah sel nekrotik, jumlah sel apoptosis, jumlah sel Kuppfer serta perubahan-perubahan lainnya yang terjadi pada hati, termasuk degenerasi lemak. Pengamatan histopatologi organ hati menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah sel apoptosis dalam jumlah kecil dan penurunan degenerasi lemak terjadi pada semua dosis ekstrak dengan aktivitas tertinggi pada dosis 52,5 mg/kg BB dengan pelarut 96% etanol, sedangkan penurunan jumlah sel nekrotik serta peningkatan jumlah sel Kupffer tertinggi pada dosis 35mg/kg BB dengan pelarut 96%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol temulawak bersifat tidak toksik pada sel hati dan temulawak bersifat sebagai hepatoprotektor….