Sifat-sifat dasar kayu panggal buaya (Zanthoxylum rhetsa (Roxb.) D.C) asal Bali dan potensi penggunaannya
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka memaksimalkan pemanfaatan
kayu Panggal Buaya (Z. Rhetsa) asal Bali agar tidak hanya digunakan sebagai
bahan baku produk ukiran. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kayu ini
berpotensi menggantikan peran kayu Jati dan juga Sungkai sebagai bahan baku
mebel karena bercorak dekoratif. Kayu agak keras, masuk ke dalam Kelas Kuat
III (BJ rata-rata 0.60), kestabilan dimensi cukup baik (T/R-ratio = 2.02), bagian
terasnya kuning kecoklatan, gubalnya putih coklat terang keabuan, bertekstur
halus merata dan berserat lurus, dengan permukaan yang mengkilap, licin tetapi
tidak berlilin. Lingkaran tumbuhnya jelas. Pori-porinya semi tata lingkar,
didominasi oleh sel-sel yang bergabung radial 2-3 sel, bidang perforasi sederhana,
dan berisi endapan putih. Parenkimnya tipe marjinal yang membatasi riap tumbuh,
sedangkan jari-jarinya dua ukuran tidak jelas, homoseluler dan berisi damar.
Saluran antar sel tidak terlihat. Kayu Panggal Buaya tidak direkomendasikan
sebagai bahan baku pulp dan kertas.
Collections
- UT - Forestry Products [2386]