Aliran Permukaan dan Erosi Tanah Pada Lahan Perkebunan Teh Gunung Mas di PT Perkebunan Nusantara VIII
View/ Open
Date
2012Author
Muklis, Roci Firmanda
Murtilaksono, Kukuh
Hidayat, Yayat
Metadata
Show full item recordAbstract
Sebagian besar perkebunan teh di Indonesia berada pada lahan miring di
daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi. Hal tersebut berpotensi
menimbulkan aliran permukaan dan erosi tanah. Akan tetapi, pada lahan
perkebunan teh dewasa kejadian erosi hampir tidak berarti karena lahan telah
tertutup secara sempurna dan beberapa erosi mungkin terjadi setelah proses
pemangkasan dan pemindahan tanaman teh (Hartemink, 2006). Untuk menjaga
ketinggian bidang petik dan memperbaiki produktifitas tanaman teh, manajemen
perkebunan teh Gunung Mas (PTPN VIII) melakukan pemangkasan secara
berkala dan hasil pangkasan (daun, ranting, dan cabang) dikembalikan ke
sekeliling tanaman teh. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji aliran permukan
dan erosi tanah di perkebunan teh pada beberapa umur pemangkasan. Penelitian
ini menggunakan 3 petak pengukuran aliran permukaan berukuran 2m x 8m. Plot
ditempatkan pada blok kebun berbeda secara acak dengan umur pangkas: T1 =
tanaman teh umur tahun ke-1 setelah pemangkasan (lereng 17 %), T2 = tanaman
teh umur tahun ke-3 setelah pemangkasan (lereng 18 %), dan T3 = tanaman teh
umur tahun ke-4 setelah pemangkasan (lereng 16 %).
Curah hujan lokasi penelitian periode Desember 2010 – Desember 2011
sebesar 2627,3 mm dengan erosivitas hujan tahunan sebesar 1711,1 ton-m ha-1
cm jam-1. Erosivitas tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 299,1 ton-m ha-1
cm jam-1 dan terendah pada bulan Agustus sebesar 2,01 ton-m ha-1, cm jam-1. ...
