Albedo Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.) Dan Kedelai (Glycine max L.) Serta Tumpangsari Jagung-Kedelai
View/ Open
Date
1982Author
Baiquni, Hendry
Santosa, Iman
Baharsjah, Justika S.
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu parameter penting yang digunakan dalam pendugaan Eva- potranspirasi Potensial (ETP) metode Penman adalah albedo, yaitu nisbah radiasi surya datang yang dipantulkan oleh suatu permukaan. Albedo permukaan tanaman dipengaruhi oleh sifat permukaan tanaman serta karak- teristik radiasi datang. Hasil-hasil penelitian yang ada menunjukkan bahwa nilai albedo untuk tanaman daerah tropis lebih rendah dari nilai baku albedo yang digunakan dalam metode Penman, yaitu 25 persen. Pengukuran yang sesungguhnya terhadap nilai albedo tanaman akan mening- katkan ketelitian nilai pendugaan ETP suatu areal pertanian sebagai bagian dari perencanaan tata air areal tersebut, terutama areal pertani- an lahan kering.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - September 1981, dengan tujuan untuk mendapatkan nilai albedo serta perilakunya selama masa tanam untuk beberapa pola tanam. Digunakan jagung galur H, dan kedelai 6 galur B/1667.
Dilakukan pengukuran albedo pada empat pola tanam: monokultur jagung dengan populasi 100 000 tan/ha, monokultur kedelai dengan popu- lasi 500 000 tan/ha, tumpangsari jagung-kedelai dengan populasi 50 000 dan 250 000 tan/ha (jagung-kedelai I) dan tumpangsari jagung-kedelai dengan populasi 25 000 dan 375 000 tan/ha (jagung-kedelai II). Dilaku- kan juga pengukuran radiasi total harian yang diterima permukaan tanah ...