Respon jagung (Zea mays L) varietas IPB - 4 dan perubahan sifat kimia tanah typic haplorthox terhadap penggunaan dolomit dan pupuk boron
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respon jagung varietas IPB-4 terhadap penggunaan dolomit dan pupuk boron serta perúbahan sifat kimia tanah akibat kedua jenis masukan. Dari penelitian ini dihasilkan hubungan timbal balik antara tanah dan tanaman akibat masukan yang diberi- kan.
Dolomit diberikan dalam empat takaran, masing-masing sebesar 0, 0.620, 1.240 dan 1.860 ton/ha yang setara dengan 0, 0.330, 0.660 dan 1 SMP pH 6.0. Sedangkan pupuk B diberikan dalam lima takaran sebesar 0, 2.5, 5.0, 7.5 dan 10 ppm berdasarkan hasil analisa jerapan B liat. Selain itu, diberikan pupuk dasar yang terdiri dari 100 ppm N (urea), 60 ppm P (TSP dan KH2PO4), 195.5 ppm K (K2504), 2 ppm Cu (CuSO4.5H20), 3 ppm Zn (ZnSO4.7H2O), 1 ppm Fe (FeSO4.7H2O) dan 2 ppm Mo (NH4-molibdat). Rancangan per- cobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan tiga ulangan.
Inkubasi dolomit dilakukan selama 21 hari, setelah itu dilakukan pemupukan boron dan pupuk dasar.
Parameter sifat kimia tanah yang diamati meliputi Ca dapat ditukar dan B-larut dalam air panas hasil
4 minggu dan 45 hari, sedangkan parameter tanaman yang di- amati terdiri dari berat kering, konsentrasi Ca dan B, serta total serapan Ca dan B.
Dolomit berpengaruh sangat nyata terhadap Ca-dapat di- tukar hingga taraf kuadratik, sedangkan interaksi dolomit dan boron berpengaruh nyata terhadap B-larut dalam air pa- nas. Disamping itu, dolomit berpengaruh sangat nyata ter- hadap berat kering bagian atas tanaman, total serapan dan konsentrasi Ca akar dan bagian atas tanaman. Total serapan Bakar dan bagian atas tanaman serta konsentrasi B bagian atas tanaman juga sangat nyata dipengaruhi dolomit. Boron hanya berpengaruh nyata terhadap berat kering akar jagung. Adanya sifat antogonisme antara Ca dan B di dalam ta- nah dan tanaman menyebabkan pemberian pupuk B hingga takaran 10 ppm B masih menunjukkan pengaruh positif berat kering, konsentrasi Ca dan B, total serapan Ca dan B bagian atas tanaman serta total serapan B akar tanaman mencapai
maksimal di atas takaran dolomit sebesar 1.240 ton/ha).
Berdasarkan hasil penelitian ini, penggunaan dolomit dan pupuk boron pada Typic Haplorthóx yang ditanami jagung disarankan tidak melebihi takaran 1.240 ton/ha dan takaran 10 ppm B.