Show simple item record

dc.contributor.advisorSitumorang, Rykson
dc.contributor.advisorPartohardjono, Soetjipto
dc.contributor.authorFadillah, Feddy
dc.date.accessioned2024-05-08T03:16:54Z
dc.date.available2024-05-08T03:16:54Z
dc.date.issued1992
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/149048
dc.description.abstractTingginya fiksasi P pada tanah-tanah di Indonesia dan relatif besarnya biaya produksi per unit pupuk fosfat, jika dihubungkan dengan efisiensi produksi dan konsumsi pupuk fosfat, menimbulkan pemikiran untuk mencari tingkat kelarutan yang ideal bagi pupuk TSP. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menguji penga- ruh beberapa tingkat kelarutan dan dosis TSP terhadap pertumbuhan, serapan hara dan produksi padi sawah. Penelitian yang dilakukan terbagi dua tahap; (1) percobaan pot di rumah kaca Kelompok Peneliti Agronomi Balitan Bogor dan (2) analisa tanah dan tanaman di laboratorium Puslittanak, laboratorium Balitan Bogor dan di laboratorium Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian IPB. Bahan-bahan perlakuan yang digunakan terdiri dari pupuk TSP dengan ting- kat kelarutan 87.0%, 83.5%, 80.0% dan 76.5% P2O5 larut dalam air dari P205 tersedia. Dosis perlakuan adalah 75, 150 dan 225 kg TSP/ha. Jenis tanah yang digunakan adalah tanah Grumusol Ngawi (status P rendah), Aluvial Karawang (status P sedang) dan Aluvial Indramayu (status P tinggi). Penelitian disusun dengan menggunakan 2 rancangan percobaan: (1) Rancangan Acak Lengkap Faktorial 3 x 3 x 4 untuk pengamatan pertumbuhan dan produksi; (2) Rancangan Acak Kelompok 3 x 4 untuk pengamatan dinamika hara tanah dan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kelarutan TSP berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah anakan pada awal pertumbuhan. Kondisi ini diduga sebagai akibat meningkatnya ketersediaan P tanah setelah pemberian perlakuan dan penggenangan, sehingga tanaman memperoleh suplai hara P dan hara lainnya yang mencukupi. Kelarutan TSP juga berpengaruh sangat nyata terhadap residu K tanah dan serapan Mg tanaman. Meningkatnya kelarutan TSP menyebab- kan berkurangnya jumlah Ca dan Mg dalam komposisi pupuk, sehingga ketika dibe- rikan ke tanah menimbulkan perubahan keseimbangan ketersediaan dan serapan K. Hal ini berakibat tidak langsung terhadap serapan hara N, Ca dan Mg. Perlakuan dosis TSP secara umum tidak berpengaruh nyata terhadap pertum- buhan, serapan hara dan produksi padi sawah. Tingginya daya fiksasi P tanah yang disebabkan oleh keberadaan Fe dan tipe mineral liat 1:1 dan 2:1 yang dimiliki tanah, serta rendahnya dosis yang diberikan untuk setiap pot diduga menyebabkan sebahagian besar P yang berasal dari pupuk segera tidak tersedia bagi tanaman. Jenis tanah sangat menentukan potensial hara tersedia bagi tanaman, sehingga perlakuan jenis tanah berpengaruh sangat nyata terhadap seluruh parameter pengamatan. Respon terbaik diberikan oleh Grumusol Ngawi, karena ketersediaan haranya lebih baik dari dua tanah lainnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengaruh tingkat kelarutan dan dosis pupuk TSP terhadap pertumbuhan, serapan N, P, K, Ca, Mg dan produksi padi sawah (Oryza sativa L.) var IRid
dc.subject.ddc64 pada grumusol ngawi, aluvial Karawang dan aluvial Indramayuid
dc.titlePengaruh tingkat kelarutan dan dosis pupuk TSP terhadap pertumbuhan, serapan N, P, K, Ca, Mg dan produksi padi sawah (Oryza sativa L.) var IR-64 pada grumusol ngawi, aluvial Karawang dan aluvial Indramayuid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record