Tinjauan Agriklimatologi Cengkeh (Eugenia caryophyllus (Sprengel) Bullock et Harrison) Di Perseroan Terbatas (PT) Buana Estate Unit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Abstract
Manusia telah lama memanfaatkan bunga cengkeh untuk berbagai kepentingan. Sejak 2000 tahun yang lalu, ceng- keh dikenal sebagai obat dan rempah-rempah. Di India cengkeh digunakan dalam upacara keagamaan, sedangkan di Persia (Iran) diceritakan bahwa cengkeh merupakan lambang cinta dan dipergunakan pada upacara pernikahan. Saat ini cengkeh selain digunakan untuk rempah-rempah dan obat peme- liharaan gigi, juga dipergunakan sebagai bahan periang dalam rokok kretek, bahan industri parfum, obat-obatan serta vanillin untuk membuat kue. Sedangkan kayunya dapat digunakan untuk peti kamfer yang tahan terhadap pelapukan (Wilson, 1984).
Di Indonesia cengkeh merupakan komoditi yang memegang peranan penting dalam perekonomian. Ini disebabkan karena cengkeh mempunyai fungsi ganda, baik sebagai sumber penda- patan bagi sebagian besar rakyat, maupun sebagai pembuka lapangan kerja dalam industri rokok kretek (Karyanto, 1984). Sejak tahun 1920 cengkeh mulai digunakan sebagai bahan pembuatan rokok kretek di Indonesia. Terhitung se jak tahun 1930 Indonesia merupakan konsumen terbesar dari produk cengkeh dunia untuk industri rokok kretek (Hadiwi- jaya, 1981). Negara Indonesia yang dulu merupakan peng- eksport cengkeh, setelah tahun 1950 berbalik menjadi peng- import cengkeh terbesar. Tahun 1959 sampai tahun 1979 ...