Tinjauan agroklimat pada pengelolaan dan produksi tanaman karet ( Hevea brasiliensis Muell. Arg. ) di kebun getas PTP XVII - Salatiga, Jawa Tengah
Abstract
Indonesia hingga sekarang tetap menjadikan sektor per- tanian sebagai landasan gerak pembangunannya. Dari sudut pandang ini saja, dapat diketahui peranan sektor pertanian yang sangat strategis dan vital dalam rangka meningkatkan devisa yang berasal dari komoditi non-minyak. Selain itu, pembangunan dan pengembangan sektor pertanian juga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi petani, yang me- rupakan lapisan masyarakat terbesar di Indonesia.
Salah satu subsektor dari sektor pertanian adalah per- kebunan. Sumbangan yang berasal dari komoditi perkebunan bagi devisa, khususnya komoditi karet, diharapkan semakin meningkat dari tahun ke tahun berikutnya.
Setelah Perang Dunia II, dengan berkembangnya teknolo- gi yang sangat pesat menyebabkan kebutuhan akan karet sa- ngat besar, terutama untuk keperluan motorisasi dan indus- tri lain. Karena kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi oleh dunia, maka dicarilah sumber lain untuk mencukupinya. Dari sinilah timbulnya karet sintesis yang pada umumnya dibuat dari bahan minyak bumi (Sugianto, 1979 dalam Dalimoenthe, 1981).
Dapat diduga, permintaan akan karet semakin meningkat. Imle (1978) dalam Ibrahim (1981) menyatakan, bahwa selama tigapuluh tahun terakhir ini, permintaan akan karet dunia (karet alam dan sintesis) terus meningkat, dengan kenaikan 6.8 persen tiap tahun.
Akhirnya, karet sintesis menjadi pesaing utama bagi prospek cerah karet alam. ...