Analisis curah hujan dengan fungsi ortogolal empirik
View/ Open
Date
1990Author
Situmorang, Biqwanto
Koesmaryono, Yonny
Pawitan, Hidayat
Metadata
Show full item recordAbstract
Pola iklim yang paling dominan ditentukan oleh besar- nya kontribusi salah satu faktor penentunya. Umumnya pola curah hujan di Indonesia dipengaruhi oleh sistem sirkulasi udara Muson yang menyebabkan adanya periode basah dan periode kering dalam setahun. Perbedaan pola dari satu tempat ke tempat lain dipengaruhi oleh sistem lokal seper- ti lintang, geografi dan topografi tempat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola ruang dan pola periodik curah hujan bulanan di DAS Cili- wung. Penentuan pola dilakukan dengan analisis fungsi ortogonal empirik.
Pola curah hujan di wilayah DAS Ciliwung didominasi pola curah hujan musiman yang disebabkan sirkulasi Muson. Total keragaman yang diterangkan sebesar 54% dan periodisitas 12 bulan (setahun). Curah hujan selama per- alihan musim diduga disebabkan oleh pengaruh sistem angin- angin lokal terutama angin laut, dan proses konveksi massa uap air dari permukaan yang menyumbang keragaman 10% dan periodisitas 6 bulan (semi-tahunan), sedangkan curah hujan orografik menyumbang 4%.
Selama peralihan musim daerah Bogor (DAS bagian tengah) merupakan wilayah yang menyumbang keragaman paling ...