Tinjauan beberapa aspek iklim Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
View/ Open
Date
1987Author
Hamijoyo, Satrio Wibowo
Manan, Moh. Effendi
Metadata
Show full item recordAbstract
Taman Nasional adalah suatu sistem pengelolaan kawasan konservasi yang belum lama diterapkan di Indonesia. Kawasan ini bila ditinjau dari aspek pemanfaatannya merupakan keterpaduan dari hutan suaka alam (cagar alam dan suaka margasatwa), hutan lindung dan hutan wisata. Hutan suaka alam adalah kawasan hutan yang karena sifatnya khas diperuntukkan secara khusus bagi perlindungan alam, sedangkan hutan wisata adalah kawasan hutan yang secara khusus dibina dan dipelihara untuk kepentingan pariwisata, dalam hal ini kawasan yang memiliki keindahan flora maupun fauna. Adapun hutan lindung merupakan kawasan hutan yang karena keadaan sifat alamnya berfungsi sebagai pengatur tata guna air, pencegah banjir atau erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah.
Cikal bakal terbentuknya Taman Nasional dimulai sejak berdirinya Yellow Stone National Park di Wyoming Amerika Serikat pada bulan Maret 1872 sebagai Taman Nasional pertama di dunia, yang kemudian diikuti oleh berbagai negara.
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango adalah salah satu dari 16 Taman Nasional yang ada di Indonesia yang didirikan sejak tahun 1980. Taman Nasional ini pada mulanya berasal dari Cagar Alam Cibodas yang didirikan pada tahun 1889 yang mempunyai luas 240 ha, kemudian pada tahun 1925 diperluas menjadi 1040 ha dan bernama Cagar Alam Cibodas Gunung Gede. Sebelum itu pada tahun 1919 hutan linaung di lereng selatan gunung Pangrango seluas 56 ha ditetapkan sebagai Cagar Alam Cimungkat.