Tinjauan agroklimat dan budidaya tanaman cabe merah dan paprika di Balai penelitian hortikultura Lembang
Abstract
Dalam mencapai tujuan pembangunan pertanian selama Pelita IV, tanaman hortikultura memegang peranan yang penting sebagai sumber vitamin, mineral, karbohidrat dan protein dalam rangka perbaikan menu makanan rakyat; peningkatan ekspor dan mengurangi impor; menjaga kelestarian sumber alam, penanganan pasca panen dan menunjang pembangunan industri serta peningkatan pendapatan petani hortikultura.
Perkembangan produksi sayuran di Indonesia selama Pelita I, II dan III secara umum menunjukkan adanya perkembangan yang meningkat walaupun tidak dengan drastis (Tabel Lampiran 1). Hal ini terutama disebabkan karena masih rendahnya produksi rata-rata nasional (Tabel Lampiran 2). Dalam usaha peningkatan produksi sayuran, aspek cuaca-iklim memegang peranan penting karena hampir semua aspek pertanian yaitu mulai pemilihan jenis tanaman, pola tanam, sаat tanam, teknik budidaya, perlindungan tanaman dipengaruhi oleh iklim.
Aktivitas dan proses hidup tanaman sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan dan sifat genetiknya. Lingkungan "klimatik" merupakan komponen dari faktor fisik, baik proses maupun keadaannya di atmosfer dan atau di lingkungan tanaman. Faktor klimatis ini secara fisis dan fisiologis sangat mempengaruhi dan menentukan pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Sehingga dalam
pembudidayaan setiap jenis tanaman, faktor iklim serta unsur-unsurnya sangat perlu diperhatikan agar resiko kegagalan produksi dapat diperkecil.