Studi produktivitas dan biaya pengangkutan kayu bulat dengan truk trailer Nissan TZA52PPN di PT. Inhutani I Unit Tarakan, Sub Unit Swakelola Pimping Kalimantan Timur
Abstract
Kegiatan pengangkutan yang merupakan kesatuan dari kegiatan memuat, mengangkut dan membongkar merupakan komponen paling penting dalam proses pembalakan hutan karena berpengaruh secara langsung terhadap distribusi dan perdagangan kayu bulat.
Produktivitas dalam mengangkut kayu dari hutan ditentukan oleh beberapa faktor yaitu jarak angkutan, kecepatan rata-rata, volume muatan dan metode muat-bongkar (FAO, 1974). Dasar untuk menghitung produktivitas adalah output produksi dari sebuah mesin atau seorang pekerja dalam waktu tertentu (ILO, 1979). Prestasi kerja yang merupakan hasil kerja dalam satuan waktu sering digunakan untuk menghitung produktivitas (Sanjoto, 1958).
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 70 perusahaan HPH di Kalimantan Timur, Nugrohodi (1993) menyatakan bahwa prestasi kerja alat angkut kurang dari 23,70 m³ termasuk kategori rendah, prestasi kerja pada selang 23,70 110,56 m³ termasuk kategori sedang, prestasi kerja lebih dari 110,56 m³ termasuk kategori tinggi. Selanjutnya Nugrohodi (1993) menyebutkan bahwa prestasi kerja alat muat-bongkar kurang dari 164,73 m³ termasuk kategori rendah, prestasi
kerja pada selang 164,73 525,91 m³ termasuk kategori sedang, prestasi kerja lebih dari 525,91 m³ termasuk kategori tinggi.
Collections
- UT - Forestry Products [2380]