Show simple item record

dc.contributor.advisorHadi, Yusuf Sudo
dc.contributor.advisorFebrianto, Fauzi
dc.contributor.authorFitri, Novita
dc.date.accessioned2024-05-03T02:13:10Z
dc.date.available2024-05-03T02:13:10Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148367
dc.description.abstractPapan partikel telah diperluas penggunaannya dari penggunaan yang biasanya untuk interior saja menjadi penggunaan baik interior maupun untuk eksterior yang terpengaruh oleh perubahan cuaca. Untuk itu diperlukan usaha-usaha yang dapat mempertinggi sifat-sifat papan partikel. Asetilasi selumbar merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan sifat-sifat papan partikel terutama stabilitas dimensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asetilasi pada tingkat persen penambahan berat (Weight Percent Gain, WPG) yang berbeda terhadap sifat fisis mekanis papan partikel kayu karet. Partikel yang digunakan adalah dari jenis kayu karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.), yang diperoleh dari UPPP Suriakencana Cibadak, Sukabumi dengan tipe partikel berupa selumbar (flake) yang lolos dari lubang saringan berukuran 9 mm x 9 mm dan tersaring pada ukuran lubang 2 mm x 2 mm. Perlakuan pendahuluan selumbar berupa asetilasi dengan anhidrida asetat. Banyaknya anhidrida asetat yang ditambahkan adalah 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% dari berat kering oven selumbarnya. Perekat yang dicampurkan dengan selumbar adalah fenol formaldehida cair dengan kadar padatan 46,8% dengan jumlah sebanyak 9% dari berat kering oven papan partikel. Papan partikel yang dibuat berukuran 35 cm x 35 cm x 1 cm dengan kondisi pengempaan pada suhu 170 °C dan tekanan 30 kg/cm² selama 10 menit. Setelah pengkondisian selama dua minggu, pada papan partikel dilakukan pengujian sifat fisis mekanis menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI 2105-91), meliputi kerapatan, kadar air, penyerapan air dan pengembangan tebal setelah direndam selama dua dan 24 jam, modulus patah, modulus elastisitas, keteguhan rekat internal basah serta kering udara. Sedang untuk acuan selain SNI digunakan juga standar FAO (1966). Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan analisis ragam faktor tunggal rancangan acak lengkap sederhana dengan empat ulangan. Perlakuannya adalah persen penambahan berat (WPG) asetilasi 6,42 %, 10,25%, 18,50%, 20,75%, dan 26,75 %. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh tingkat asetilasi terhadap sifat fisis mekanis papan partikel kayu karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record