dc.contributor.advisor | Sadiyo, Sucahyo | |
dc.contributor.advisor | Nandika, Dodi | |
dc.contributor.author | Kurniawan, Thomas Hidayat | |
dc.date.accessioned | 2024-05-03T00:39:23Z | |
dc.date.available | 2024-05-03T00:39:23Z | |
dc.date.issued | 1994 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148328 | |
dc.description.abstract | Usaha untuk meningkatkan masa pakai kayu dan mengurangi kerugian ekonomi akibat serangan organisme perusak kayu antara lain dilakukan dengan cara pengawetan kayu. Sampai saat ini cara pengawetan yang tersedia pada umumnya hanya bisa diaplikasikan pada kayu yang belum terpasang pada struktur bangunan. Dalam kaitan ini suatu perusahaan telah menciptakan suatu teknologi baru dalam sistem pengawetan kayu yang praktis dan dapat diterapkan pada kayu yang sudah ter- pasang pada struktur bangunan. Teknologi tersebut dikenal dengan nama Woodpen, yaitu pasak kayu berrongga yang berisi bahan pengawet Amonium Bifluorida atau Pasak Kayu Beramonium Bifluorida.
Pasak Kayu Beramonium Bifluorida cukup efektif dalam mencegah serangan rayap kayu kering pada jenis kayu Kempas, Keruing dan Kamper (Putri, 1994). Menurut P.T Johny Jaya Makmur (1993) Pasak Kayu Beramonium Bifluorida dapat diterapkan pada titik-titik sambungan kayu. Namun demikian pengaruh aplikasinya terhadap kekuatan sambungan kayu belum diketahui.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh aplikasi Pasak Kayu Beramonium Bifluorida terhadap kekuatan tarik sambungan tampang dua. Jenis kayu yang dipergunakan adalah kayu Bangkirai dan kayu Pinus. ... | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Pengaruh aplikasi pasak kayu beramonium bifluorida terhadap kekuatan tarik sambungan tampang dua | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |