Show simple item record

dc.contributor.advisorAbidin, Rachmatsjah
dc.contributor.advisorBudiaman, Ahmad
dc.contributor.authorNasyah, Hamzah
dc.date.accessioned2024-05-02T06:41:38Z
dc.date.available2024-05-02T06:41:38Z
dc.date.issued1996
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/148224
dc.description.abstractTujuan dari penelitian ini adalah mempelajari proses dan prosedur pengangkutan bagi perusahaan, mengetahui besarnya biaya pengangkutan dari lokasi tebangan ke tempat penimbunan kayu atau TPK dan membandingkan biaya variabel perjalanan antara jalan hutan dan jalan umum. Penelitian dilakukan di BKPH Cikawung, KPH Indramayu Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Data yang diambil berupa data primer (waktu angkutan perjalanan, muat bongkar, waktu hilang dan volume muatan) dan data sekunder di kantor KPH dan kantor Proses pengangkutan dimulai pada saat truk berangkat (perjalanan truk kosong) dari TPK melalui jalan umum dan jalan hutan, kegiatan di lokasi tebangan, perjalanan pulang (perjalanan truk bermuatan) dan kegiatan pembongkaran di TPK. Sedangkan prosedur pengangkutan di bagi menjadi 3 bagian yaitu, pemuatan, pengangkutan melalui jalan (jalan umum dan jalan hutan) dan permbongkaran di TPK Berdasarkan penelitian kecepatan rata-rata tiap rit di jalan hutan untuk truk kosong sebesar 52,404 km/jam (38,49%) dan truk bermuatannya sebesar 24,389 km/jam (17,91%) sedangkan kecepatan rata-rata tiap rit di jalan umum untuk truk kosong sebesar 35,451 km/jam (26,03%) dan truk bermuatannya sebesar 23,925 km/jam (17,57%). Rata-rata perjalanan efektif truk kosong adalah 40,97 menit (28,09%) dan rata-rata perjalanan efektif truk bermuatannya adalah 79,31 menit (54,36 %), sehingga rata-rata perjalanan efektifnya sebesar 120,28 menit (82,45%) untuk panjang jalan 32 km. Rata-rata waktu hilang yang terjadi pada saat truk kosong adalah 9,14 menit (6,27%) dan rata-rata waktu hilang yang terjadi pada saat truk bermuatan adalah 16,46 menit (11,28 %), sehingga rata-rata waktu hriang yang terjadi adalah 25,60 menit (17,55%). Jadi rata-rata total waktu perjalanan truk kosong dan bermuatan sebesar 145,88 menit (100%). Penyebab waktu hilang yang terjadi pada waktu perjalanan adalah truk berhenti di pos pemeriksaan hasil hutan, lampu merah, mengisi bahan bakar, istirahat dan makan, ban kempis, beli rokok, mel polisi, orang menumpang dan sopir buang air. Sebaiknya sopir mempersiapkan perlengkapan segala sesuatunya sehingga waktu hilang yang terjadi di dalam perjalanan dapat ditekan serendah mungkin. Hasil penelitian menunjukkan pula bahwa besarnya biaya pengangkutan total menurut analisis biaya dengan truk swasta 120 PS adalah Rp 39.815,41/rit atau Rp 6.399,02/m² Biaya ini lebih murah dibandingkan dengan perhitungan menggunakan tarif yaitu Rp 96.034,30/rit atau Rp 15.365,49/m² (88,51%). Perbedaan keadaan jalan angkutan memberikan pengaruh yang cukup berarti terhadap biaya variabel atau perjalanannya. Di jalan hutan biaya variabelnya adalah Rp 2.928,66/m² atau Rp 117,15/m²/km lebih murah dibandingkan di jalan umum Rp 970,23/m² atau Rp 139,72/m³/km. Keadaan jalan hutan frekuensi angkutannya relatif lebih rendah dibandingkan dengan di jalan umum sehingga kecepatan truk di jalan hutan lebih tinggi dibandingkan di jalan umum, karena itu waktu perjalanan yang dibutuhkan di jalan hutan lebih sedikit. Semakin banyak waktu yang diperlukan dalam perjalanan dan muat bongkar maka semakin banyak pula biaya yang diperlukan, dan sebaliknya semakin sedikit waktu yang diperlukan dalam perjalanan dan muat bongkar maka semakin sedikit pula biaya yang diperlukan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis biaya pengangkutan kayu jati di BKPH Cikawung KPH Indramayu Perum Perhutani Unit III Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record