Simulasi siklus nitrogen di tambak tumpang sari pola empang parit (Studi Kasus RPH Tegal Tangkil, BKPH Ciasem-Pamanukan KPH Purwakarta, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat
View/ Open
Date
1996Author
Kartika, Tika
Purnomo, Herry
Kusmana, Cecep
Metadata
Show full item recordAbstract
Nitrogen adalah unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan oleh karena itu penting keberadaanya bagi hewan dan konsumen lain. Nitrogen terlibat dalam siklus materi dan berpindah dari tingkat energi yang lebih rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Hutan mangrove adalah salah satu kawasan lahan basah dengan karakteristik yang unik dan merupakan sumberdaya alam potensial baik secara ekologi maupun ekonomi.
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa zonasi dan energi dalam hutan mangrove menjadi fungsi penyedia unsur hara bagi ekosistem berdekatan.
Masuknya komponen pengelolaan terhadap sistem lingkungan dalam hal ini usaha pertambakan akan merubah keseimbangan dalam sistem hutan mangrove dan sistem akan mencapai keseimbangan baru. Demikian pula. kuantitas dan kualitas materi yang mengalami siklus akan mengalami perubahan.
Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian dengan tujuan untuk membuat model pergerakan unsur nitrogen di hutan mangrove pada tambak tumpang sari pola empang parit dan melakukan simulasi pada berbagai kondisi awal untuk tujuan peramalan kondisi unsur hara Nitrogen di masa yang akan datang.
Penelitian ini dilaksanakan di tambak tumpang sari pola empang parit dengan metode sebagai berikut: analisis mengenai komponen di lapangan yang menentukan dalam aliran siklus dan membuat penyederhanaan-peyederhanaan, pengukuran di lapangan, analisis kadar N dari sampel, pengolahan data dan pembuatan program komputer. Komponen yang terukur berupa input (curah hujan, aliran air dari parit, pelapukan mineral), transfer (tumbuhan ke tanah, tanah ke tumbuhan, tanah ke empang dan empang ke tanah)., dan output (penguapan, transpirasi, pemanenan, denitrifikasi, kebocoran dan aliran air keluar empang). Tidak seluruh komponen tersebut dapat diukur secara langsung, akan tetapi dicari dengan model yang telah ada atau dengan pendekatan dan asumsi. Selanjutnya komponen yang diambil contohnya tersebut dianalisis kadar nitrogennya di laboratorium dengan metode N-Kjeldahl. Data yang diperoleh diolah menjadi komponen input, transfer dan output tadi dan selanjutnya diadakan eksperimen dan simulasi untuk menguji validitas model dan perubahan output yang terjadi jika inputnya diubah. Untuk tujuan simulasi ini dibuat program komputer dari bahasa C sehingga hasil yang diperoleh lebih cepat dan tepat. ...
Collections
- UT - Forest Management [2978]