Induksi dan perkembangan kalus embrional kultur jaringan Paraserianthes falcataria (L) Nielsen
View/ Open
Date
1994Author
Nurudin
Soerianegara, Ishemat
Umboh, M. Irene J.
Metadata
Show full item recordAbstract
Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen yang mempunyai nama daerah Sengon merupakan spesies yang ditentukan untuk penanaman HTI. Permasalahan dalam budi daya Paraserianthes falcataria ini adalah karena jenis ini sangat rentan terhadap serangan hama penggerek batang (Xystrocera festiva), oleh karena itu perlu adanya hibridasi antara kultivar yang dikembangkan dengan kultivar liar untuk mendapatkan varitas yang resisten. Kelemahan dari cara hibridisasi konvensional adalah adanya incompabilitas bunga jantan dan betina
Tujuan penelitian ini secara umum untuk perbanyakan massal suatu genotipe yang terseleksi maupun resisten terhadap penggerek batang Paraserianthes falcataria melalui embriogenesis somatik. Secara khusus bertujuan mendapatkan medium kalus embrional medium perkembangan sel-sel embrioid yang terbaik.
Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Tahap 1 adalah induksi kalus yaitu medium dasar MS dengan perlakuan rancangan faktorial 2 faktor. Faktor A adalah jenis auksin 2,4-D dengan taraf konsentrasi 0; 0,5; 1; 2; dan 5 mg/l. Faktor B adalah jenis sitokinin BAP dan kinetin dengan taraf konsentrasi masing-masing 0; 0,5; 1; dan 2 mg/l. Tahap 2 adalah tahap perkembangan kalus/embriogenesis. Kalus dalam media induksi dipindahkan dalam medium dasar (1/2 MS) tanpa zat pengatur tumbuh setelah berumur 8 minggu. ...
Collections
- UT - Forest Management [2977]