| dc.description.abstract | Kayu ramin adalah salah satu jenis kayu perdagangan yang banyak diminati konsumen karena warnanya yang bersih keputih-putihan, permukaan yang tidak menyolok, berserat lurus dan tekstur yang halus dan rata.
Luas hutan ramin di Indonesia adalah 13 333 100 ha atau 9% dari luas kawasan hutan di Indonesia.
Untuk menjamin tercapainya kelestarian hutan dan hasil yang maksimal maka dalam pengelolaan hutan ramin diperlukan suatu rencana pengelolaan yang baik, cermat dan terarah. Dalam perencanaan hutan, hal yang paling penting adalah penentuan volume pohon. Untuk keakuratan pengukuran volume pohon ramin maka perlu disusun tabel volume lokal ramin berdasarkan kondisi ketebalan gambutnya. Di samping itu dalam rangka effisiensi pemanfaatan kayu ramin maka perlu diketahui besarnya limbah eksploitasi ramin selama ini sehingga dapat direncanakan langkah-langkah pengelolaan selanjutnya.
Penelitian ini bertujuan (1) menyusun tabel volume lokal ramin (Gonystylus bancanus (Miq.) Kurz.) dalam kaitannya dengan volume total (volume sampai diameter 10 cm) dan volume bebas cabang di dua lokasi hutan ramin yang memiliki ketebalan gambut berbeda (2) mengetahui pengaruh ketebalan gambut terhadap dimensi/bentuk pohon ramin dan (3) mengetahui besarnya limbah eksploitasi ramin di lokasi penelitian.
Penelitian dilaksanakan di HPH PT. Inhutani III Sampit Kalimantan Tengah dengan mengambil lokasi di hutan Lenggana dan hutan Jemaras. Hutan Lenggana memiliki ketebalan gambut > 5 m dan dipengaruhi pasang surut air laut, sedangkan hutan Jemaras memiliki ketebalan gambut 2.1 m dan tidak dipengaruhi oleh pasang surut air laut sebab sudah mendekati daerah perbukitan. ... | id |
