| dc.description.abstract | Salah satu prinsip dasar dalam pengelolaan hutan adalah masalah kelestarian hutan, yang mencakup jumlah, kualitas dan keanekaragaman. Prinsip ini dipakai pula dalam pengelolaan hutan pinus di Indonesia.
Pengelolaan hutan pinus secara lestari memerlukan perencanaan yang rasional, cermat dan terarah serta didukung oleh data yang benar. Untuk menghindari pendugaan volume kayu pertukangan yang over estimate pada hutan pinus yang disadap dengan sistem quarre, maka perlu adanya tabel volume untuk menghitung volume kayu pertukangan saja tanpa mengikutsertakan bagian batang yang disadap.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun tabel volume lokal (Tarif Volume) kayu pertukangan jenis Pinus merkusii dengan sadapan sistem quarre di BKPH Ambarawa, KΡΗ Kedu Utara. Selain itu juga akan dicoba menyusun tabel volume kayu bakar dari bagian batang pinus yang disadap dengan sistem quarre tersebut sebagai hasil ikutan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September November 1994 di kawasan hutan yang termasuk wilayah kerja BKPH Ambarawa, KPH Kedu Utara, Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah dan meliputi bonita 2,3 dan 4.
Asumsi dasar yang digunakan untuk menyusun tarif volume ini adalah adanya hubungan yang erat antara tinggi pohon dengan diameter setingi dada. Dengan demikian, pohon yang berdiameter sama akan cenderung mempunyai tinggi yang sama sehingga secara logika pohon yang berdiameter sama akan mempunyai volume yang sama pula. ... | id |
