dc.contributor.author | Hadi, Buyung Asmara Ratna | |
dc.date.accessioned | 2010-05-07T05:17:34Z | |
dc.date.available | 2010-05-07T05:17:34Z | |
dc.date.issued | 2002 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14808 | |
dc.description.abstract | Tungro sebagai penyakit padi telah dikenal sejak lama di Indonesia, namun sebelum tahun 1 969 tungro tidak diperlimbangkan sebagai penyakit penting pada padi. Baru setelah penanaman monokultur varietas padi unggul yang rentan terhadap wereng hijau, yang merupakan vektor penyakit tungro maupun virus tungro, penyakit ini menjadi penting di Indonesia. Kejadian ledakan tungro di berbagai daerah di Asia Tenggara telah terjadi sejak tahun 1960. Dan berbagai kejadian ledakan tungro karakteristik serupa yang teramati adalah rendahnya kejadian penyakit tungro sebe1um dan sesudah ledakan. Karakteristik ledakan tungro yang tiba-tiba ini mengisyaratkan kebutuhan akan suatu model pendugaan yang memuat di dalamnya variabel-variabel lingkungan, tanaman inang, serta penyakit yang mampu memberi pendugaan akan te rjadinya ledakan secara dini. Suzuki mengajukan model pendugaan ledakan tungro dengan rnenggunakan data curah huj an berdasarkan kejadian ledakan tungro di Bali. | id |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.title | Pendugaan Kejadian Penyakit Tungro di Empat Kabupaten di Jawa Tengah Menggunakan Analisis Regresi Multivariat Berdasarkan Data Luas Tambah Serang, Luas Tambah Tanam Padi dan Curah Hujan Tahun 1995-2000 | id |
dc.type | Thesis | id |