| dc.description.abstract | Cendana (Santalum album L.) sudah lama dikenal orang karena harum baunya yang khas dan nilai ekonominya tinggi. Harga kayu cendana mencapai Rp 3.000 Rp 5.000 yang per kilogram dan harga ekstraksi minyak cendana berkisar antara Rp 400.000 Rp 500.000 per kilogram. Mahalnya harga kayu dan minyak cendana ini mencerminkan betapa semakin langkanya jenis tanaman ini (Nandika dan Husaeni, 1988).
Manfaat perpatungan, kayu industri cendana antara lain untuk kayu kerajinan, bahan kosmetik, sebagai obat-obatan dan sering digunakan dalam upacara adat dan Keagamaan.
Mengingat pentingnya nilai ekonomi cendana ini, pemerintah saat ini sedang berusaha untuk membangun hutan tanaman cendana di Propinsi Timor Timur dan Nusa Tenggara Timur. Untuk mendukung usaha pemerintah tersebut perlu dilakukan penelitian-penelitian tentang aspek silvikultur tanaman cendana.
Cendana membutuhkan tanaman inang dalam hidupnya untuk membantu penyerapan unsur hara dari dalam tanah. Simbiose ini terjadi melalui haustoria akar cendana yang menempel
pada akar tanaman inang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanaman pangan yang sesuai bagi pertumbuhan anakan cendana dan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diketahui jenis tanaman pangan yang baik untuk digunakan dalam pembangunan hutan tanaman cendana dengan menggunakan sistem tumpang sari. ... | id |
