Kumbang Daun Phyllotreta striolata Fabr. (Coleoptera: Chrysomelidae): Biologi dan Serangannya Pada Tanaman Caisim Brassica rapa var. parachinensis L. di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
View/ Open
Date
2024-04-23Author
Laia, Dian Agung Sanora
Maryana, Nina Maryana
I Wayan Winasa
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman caisim (Brassica rapa var. parachinensis L.) merupakan komoditas sayuran yang sangat diusahakan dan diminati karena nilai ekonominya yang tinggi dan kandungan nutrisinya yang penting. Kabupaten Bogor, salah satu wilayah utama dalam produksi sayuran di Indonesia, mengalami masalah serius akibat serangan kumbang daun Phyllotreta striolata pada tanaman caisim. Kumbang ini menyebabkan kerusakan pada daun, bunga, dan akar tanaman, dengan potensi kerugian mencapai 62,5%. Meskipun begitu, penelitian terkait karakteristik dan peran hama ini di Indonesia masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian yang memperdalam pemahaman tentang siklus hidup dan perilaku Phyllotreta striolata pada caisim diperlukan untuk mengembangkan strategi pengendalian yang lebih efektif dan perlindungan bagi tanaman caisim dari serangan merugikan ini.
Pengamatan aspek biologi P. striolata melibatkan pengumpulan dan identifikasi imago P. striolata dari pertanaman caisim serta observasi biologisnya, fokus pada morfologi kumbang dan fase perkembangannya. Populasi imago dikumpulkan dari tanaman caisim berumur 2, 4, dan 6 Minggu Setelah Tanam. Evaluasi intensitas serangan dilakukan di empat Kecamatan di Kabupaten Bogor pada tanaman caisim berumur 4 MST dengan teknik sampling pada lahan 8 x 10 m dan plot contoh 1 m², memeriksa 25 tanaman dan 5 daun di setiap plot.
Pada tahap perkembangan, telur P. striolata berwarna kuning, larva berbentuk silindris putih, dan pupa berwarna putih bertipe kampodeiform dalam media tanam caisim. Siklus hidupnya rata-rata 27,15 hari. Imago memiliki perbedaan morfologi jantan dan betina, terutama pada bagian antena. Studi menunjukkan stadia imago berlangsung rata-rata 119,10 hari, dengan masa praoviposisi rata-rata 3,08 hari. Hasil pengamatan populasi imago P. striolata menunjukkan bahwa populasi P. striolata cenderung menurun seiring bertambahnya usia tanaman caisim. Hal ini diduga disebabkan oleh perbedaan dalam faktor lingkungan dan ketersediaan sumber makanan selama berbagai tahap pertumbuhan tanaman. Serangan P. striolata pada tanaman caisim dapat mengakibatkan kerusakan berupa lubang-lubang kecil pada daun, nekrosis, dan bintik-bintik kuning. Kerugian ini dapat mengurangi hasil panen dan kualitas daun caisim. Intensitas serangan bervariasi di berbagai lokasi pengamatan. Intensitas serangan P. striolata pada tanaman caisim bervariasi di beberapa lokasi pengamatan. Leuwimalang menunjukkan intensitas serangan paling rendah (23,56%) dengan kerusakan ringan, sementara Laladon memiliki intensitas tertinggi (48,76%) dengan kerusakan sedang. Hal ini menandakan bahwa karakteristik lingkungan di Leuwimalang mungkin membantu tanaman caisim menjadi lebih tahan terhadap serangan hama daun.
Collections
- MT - Agriculture [3754]