Tingkat pencemaran perairan rawa mangrove, non mangrove dan waduk di hutan wisata Kota Baru Bandar Kemayoran (KBBK), Jakarta
View/ Open
Date
1995Author
Parulian, Hisca
Priyono, Agus
Wahono, Mirza Dikari
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan kota sering dilihat hanya dari segi fisik kota. Pembangunan kota seringkali mengurangi Ruang Terbuka Hijau (RTH) banyak lahan yang bersifat alami dialihkan fungsinya menjadi perumahan/pemukiman, pertokoan, tempat hiburan dan industri.
Hutan Wisata KBBK merupakan bagian dari ruang terbuka hijau yang dapat mendukung habitat burung. Perairan KBBK menerima masukan air yang mengandung limbah domestik dan industri, sehingga mencemari perairan. Kualitas air yang buruk mengakibatkan burung dan hewan air akan berpindah, cacat, mati dan kepunahan. Pentingnya peranan perairan Hutan Wisata KBBK bagi usaha perlindungan dan taman burung, maka kajian terhadap kualitas perairan tersebut untuk mendukung habitat burung perlu dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran perairan Hutan Wisata KBBK dan mengevaluasi tingkat kelayakan kualitas air bagi kehidupan fauna payau. Penelitian dilakukan berdasarkan pengambilan contoh pada tipe-tipe perairan di KBBK, yaitu Rawa Mangrove 1, Rawa Mangrove 2, Rawa Non Mangrove, Waduk, Drainase dan Sungai. Pengambilan contoh dilakukan dengan pengulangan 3 kali dan berselang 2 minggu (pagi dan sore) dengan metode "grab sampling" Parameter yang dikaji adalah BOD, DO, COD, amoniak, nitrat, nitrit, total fosfat, orto-fosfat, sulfida, sulfat, pH, padatan terlarut, padatan tersuspensi, warna, DHL, temperatur, kekeruhan salinitas dan logam kadmium.