Show simple item record

dc.contributor.authorKristiani, Heny
dc.date.accessioned2010-05-07T03:10:38Z
dc.date.available2010-05-07T03:10:38Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14738
dc.description.abstractPotensi lahan yang tinggi, terutama di daerah-daerah pedesaan baik lahan hutan maupun lahan pertanian merupakan modal yang cukup untuk bisa memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat. Dengan usaha yang tekun, masyarakat bisa memanfaatkan lahan, walaupun dengan cara yang sederhana guna memberikan hasil atau pendapatan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya. Usaha pemanfaatan lahan dengan pola agroforestry yang banyak dikenal di kalangan masyarakat, terutama bagi masyarakat pedesaan di Pulau Jawa adalah kebun campuran. Kebun campnran biasanya berada di sekitar rumah denganjenis tanaman berupa tanaman sayuran dan pangan, tanaman perkebunan, tanaman buah dan tanaman keras. Dalam pelaksanaannya, praktek kebun campnran ini memerlukan pemeliharaan yang intensif untuk mendapatkan hasil tanaman sayuran dan pangan serta hasil kayu yang baik. Penelitian mengenai kebun campuran ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sistem produksi dan kelembagaan yang berkaitan dengan pengelolaan kebnn campuran dan berapa besar kontribusi yang bisa diperoleh bagi petani penggarapnya. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jlarem, dari tanggal 10 Agustus 2000 sampai 23 September 2000. Penentuan responden dilakukan secara purposive dengan mengambil contoh rumahtangga yang melaksanakan usahatani kebun canlpuran. Rumahtangga contoh dibedakan berdasarkan stratum kepemilikan lahan, yaitu strata I > 2 ha, strata II 1- 2 ha dan strata III < I ha. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik observasi, wawancara dengan menggunakan kuesioner dan pencatatan data (primer dan sekunder). Data diolah dalam bentuk tabulasi dan gambar serla dianalisis dengan analisa deskriptif. Desa Jlarem terletak di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dan merupakan desa swasembada. Matapencaharian utama penduduknya adalah petani (27,11%) dan buruh tani (5,62%). Tingkat pendidikan rata-rata penduduk adalah lulus Sekolall Dasar (16,16%). Sebagian besar wilayah Desa I1arem merupakan bekas wilayah Kasunanan Snrakarta Hadiningrat dan sebagian kecil merupakan bekas wilayah perkebunan teh dan sengon milik Belanda (tanah DClDeulsche Cultuurgebied). Masyarakat Desa Jlarem mulai mengembangkan usahataninya sejak akhir penjajahan Belanda. Untuk meningkatkan pemanfaatanlahan, mereka menggarap lahan dengan pola agroforestry yaitu kebun campnran, dimana pada lahan kebun campnran tersebut ditanam jenis-jenis tanaman yang bisa diambil hasilnya yang berupa daun, buah, umbi dan kayu. Jenis-jenis tanaman tersebut adalah teh (Thea sinensis), tembakau (Niciliana tabacllm), kopi (CojJea robllsta), cengkeh (Eugenia aromalica), jagung (Zea mays), cabe (Capsicum annum), sayuran seperli sawi (Brassica rugosa) dan adas (Pimpinella anisum), jahe (Zingiber officinale), lanaman buah sepertiid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKajian Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Kebun Campuran Terhadap Pendapatan Rumah Tangga pada Masyarakat Desa Jlarem, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengahid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record