dc.description.abstract | Seiring dengan tuntutan konsumen terhadap kayu awet, industri pengawetan kayu di Indonesia berkembang. Tolok ukur keberhasilan pengawetan kayu yang dipakai adalah re- tensi dan penetrasi. Tingginya retensi bukan jaminan hasil pengawetan yang baik, jika penetrasinya dangkal.
Untuk memenuhi kebutuhan kayu yang terus meningkat, diperlukan usaha memanfaatkan jenis-jenis kayu yang kurang awet. Sejalan dengan hal itu diperlukan upaya meningkat- kan keawetan kayu yang kurang awet agar dapat dipakai sebagaimana mestinya.
Retensi, penetrasi, dan distribusi bahan pengawet, di- antaranya dipengaruhi oleh perlakuan pendahuluan dan tek- nis pengawetan. Pemilihan cara pengawetan kayu selain tergantung kepada tempat dimana kayu itu dipergunakan, je- nis kayu dan kelas keterawetan kayu tersebut juga tergan- tung kepada faktor ekonomi.
Metode rendaman merupakan salah satu cara pengawetan kayu secara sederhana dan cukup efektif dibandingkan cara pencelupan dan pelaburan. Pada cara ini kayu direndam dalam larutan bahan pengawet larut air dan larutan bahan pengawetnya biasanya pada suhu dimana kayu itu berada.... | id |