Kelimpahan sampah padat di hutan lindung mangrove Angke Kapuk DKI Jakarta
View/ Open
Date
1995Author
Haryadi, Ceppy
Kusmana, Cecep
Dahlan, Endes N.
Metadata
Show full item recordAbstract
Hutan mangrove sebagai ekosistem peralihan antara daratan dan laut mempunyai fungsi penting, baik ditinjau sebagai suatu sumberdaya maupun sebagai ekosistem yang khas di wilayah pantai. Saat ini luas hutan mangrove di Indonesia diperkirakan sekitar 3.735.250 hektar (Ditjen INTAG, 1993 dalam Soerianegara dan Kusmana, 1993). Hutan mangrove sangat besar peranannya dalam melindungi dan menunjang kelestarian sumberdaya baik fisik maupun biolo- gis. Dari segi fisik, hutan mangrove berperan dalam melindungi pantai dari abrasi dan ombak, mencegah intrusi air laut ke daratan dan menyerap bahan pencemar. Dari segi biologis, peran hutan mangrove adalah tempat memijah dan berkembang biak berbagai jenis udang dan ikan.
Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS. dan Ir. Endes N. Dahlan, MS.
Kawasan hutan Angke-Kapuk merupakan suatu tipe hutan mangrove yang masih tersisa di wilayah DKI Jakarta. Areal yang ada lebih berperan sebagai kawasan lindung, sedangkan sebagian wilayah lainnya ditetapkan sebagai Cagar Alam Muara Angke dan Hutan Wisata Kamal. Salah satu fungsi dari kawasan lindung ini adalah untuk menyerap bahan pencemar yang datang dari laut dan sungai yang bermuara ke kawasan hutan ini.
Kondisi lingkungan di dalam kawasan telah banyak mengalami perubahan. Di dalam kawasan ini sedang dilaku- kan reklamasi tanah rawa untuk pembangunan perumahan. Di luar kawasan telah diketahui terjadinya pencemaran sekitar perairan Teluk Jakarta baik oleh limbah cair maupun limbah bentuk padat. Sampah organik dari perkotaan, sisa pesti- sida dan pupuk pertanian, bahan buangan industri dan...
Collections
- UT - Forest Management [2978]