Zat ekstraktif tiga jenis kayu awet Indonesia dan Efikasinya terhadap rayap kayu kering Cryptotermes cynocephalus Light.
View/ Open
Date
1993Author
Ediningtyas, Dyah
Nandika, Dodi
Tarumingkeng, Rudy C.
Metadata
Show full item recordAbstract
Penggunaan kayu-kayu awet sampai saat ini belum memecahkan masalah yang ada, karena disamping jumlahnya yang terbatas (bahkan cenderung langka) juga harganya yang semakin mahal dan tidak ekonomis dalam penggunaan bahan baku kayu. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah melalui upaya pengawetan kayu. Di pihak lain kebanyakan bahan pengawet kayu sintetis yang saat ini terdaftar di Indonesia berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan karena mengandung komponen kimia yang berbahaya terhadap lingkungan. Oleh karena itu perlu dikembangkan bahan pengawet yang tidak membahayakan lingkungan dan bersifat renewable, antara lain dengan memanfaatkan zat ekstraktif kayu yang bersi- fat biosida.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, telah dilakukan penelitian yang ber- tujuan untuk mengetahui kandungan zat ekstraktif kayu johar (Cassia siamea), kulim (Scorodocarpus borneensis), dan sonokeling (Dalbergia latifolia), serta potensinya sebagai biosida untuk pengendalian rayap kayu kering Cryptotermes cynocephalus Light.
Serbuk kayu kering udara (40-60 mesh) dari kayu johar, kulim dan sonoke- ling diekstraksi dengan menggunakan pelarut aseton melalui proses perendaman dan pengadukan yang dilakukan pada suhu ruangan. Hasil ekstraksi tersebut kemudian difraksinasi secara berurutan dengan menggunakan n-hexana, etil eter, dan etil ase- tat, sehingga diperoleh empat macam larutan ekstrak. Kadar ekstraktif ditentukan dengan menghitung padatan kristal yang dapat diperoleh dari keempat larutan ekstrak...
Collections
- UT - Forestry Products [2377]