Pola pengerakan air horizontal tanah tak jenuh dan respon pertumbuhan bawang putih (Allium sativum var. lumbu putih) dengan pemberian bahan organik dan zeolit pada latosol Darmaga
View/ Open
Date
1997Author
Setiyadi, Bambang
Herudjito, H.D
Djojoprawiro, Prayoto
Metadata
Show full item recordAbstract
Bertambahnya jumlah penduduk yang menuntut konsumsi pangan dengan nilai gizi tinggi menyebabkan permintaan akan bawang putih menunjukkan kecenderungan meningkat. Namun peningkatan jumlah permintaan masih belum terpenuhi oleh produksi dalam negeri. Rendahnya produksi bawang putih secara nasional, disamping karena sempitnya areal tanam juga dihadapkan pada kendala iklim, sifat fisik tanah terutama dalam kaitannya dengan distribusi air dalam tanah dan sifat kimia tanah yang berhubungan erat dengan ketersediaan hara dalam tanah. Sebagian besar proses yang melibatkan hubungan air dan tanah pada zone perakaran, khususnya untuk tanaman bawang putih berada pada kondisi tak jenuh. Dari semua gerakan air dalam tanah, gerakan air pada tanah tak jenuh merupakan yang terpenting dan menarik untuk diteliti terutama ditinjau dari aspek tanah dan tanaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pergerakan air pada tanah Latosol (Oxic Dystropept) kondisi tak jenuh dalam sistem horizontal dibawah pengaruh bahan organik dan zeolit serta kaitannya dengan respon pertumbuhan bawang putih (Allium sativum Var. Lumbu putih).
Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, mulai bulan Juli sampai Oktober 1996.
Penelitian ini disusun secara faktorial dengan rancangan acak lengkap yang terdiri atas dua faktor, yaitu pemberian bahan organik kotoran sapi dan zeolit. Pemberian bahan organik terdiri atas 4 taraf, yaitu: 0 ton/ha (B0),10 ton/ha (B1), 20 ton/ha (B2) dan 30 ton/ha (B3) Pemberian zeolit terdiri atas 3 taraf, yaitu: 0 ton/ha (Z0), 5 ton/ha (Z1) dan 10 ton/ha (Z2). Secara umum berdasarkan analisis regresi, diketahui bahwa jarak bidang pembasahan (X(0)) sebagai variabel tak bebas, nyata dipengaruhi oleh waktu (T) selama berlangsungnya infiltrasi horizontal sebagai variabel bebas sebesar 90.1% (pada taraf a=1%) untuk semua perlakuan, dimana perlakuan zeolit 5 ton/ha menghasilkan laju bidang pembasahan (advance wetting front) terbesar pada kadar air awal maupun kadar air mendekati jenuh dibanding perlakuan lain. Sedangkan kadar air volumetrik berpengaruh nyata,..dst