Analisis pergerakan herbisida glifosat pada beberapa kedalaman dan waktu pada latosol Darmaga
View/ Open
Date
2003Author
Darlan, Nuzul Hijri
Widiatmaka
Hidayat, Yayat
Djajakirana, Gunawan
Metadata
Show full item recordAbstract
Glifosat [N-(phosphonometyl) glycine) adalah bahan aktif dari herbisida pasca tanam yang bersifat sistemik, non selektif, dan tidak mudah menguap. Glifosat bekerja dengan cara menghambat kerja enzim 5-enolpyruvil-shikimate-3- phosphate sintase (EPSPS), sehingga sel akan mati secara prematur.
Di dalam tanah, herbisida berinteraksi dengan partikel tanah dan akar tanaman. Herbisida yang jatuh ke tanah akan diadsorpsi oleh partikel tanah, diserap akar tanaman, terbawa aliran permukaan, atau terdegradasi. Residu herbisida di dalam tanah tersebut dapat menyebabkan keracunan pada tanaman utama dan juga dapat menyebabkan pencemaran ke sumber air terdekat. Oleh sebab itu keberadaan residu herbisida dalam tanah perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan upaya pelestarian lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pergerakan glifosat secara vertikal pada Latosol Darmaga dan pola penurunan konsentrasinya dalam tanah setelah perlakuan glifosat. Penelitian dilakukan pada Latosol di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian, IPB di Cikabayan, Darmaga, Bogor. Perlakuan yang diberikan adalah dosis glifosat (3,5 kg/ha dan 1,75 kg/ha) yang disemprotkan pada petak berukuran 15x15 m². Konsentrasi glifosat di dalam tanah ditentukan dengan menggunakan HPLC (High-Performance Liquid Chromatography). Konsentrasi glifosat diukur dari tanah dan ditetapkan pada lapisan 1 (0-10 cm), 11 (10-20 cm), III (20-30 cm), IV (40-50 cm), dan V (50-60 cm); masing-masing contoh diambil pada waktu 0 HSA, 1 HSA, 2 HSA, 3 HSA, 7 HSA, 10 HSA, 14 HSA, 21 HSA, dan 28 HSA.
Hasil analisis glifosat menunjukkan bahwa konsentrasi residu glifosat dalam tanah berkadar liat relatif tinggi, menurun dengan bertambahnya kedalaman dan waktu pengamatan. Selain itu, konsentrasi residu glifosat di dalam tanah lebih besar pada lereng bagian bawah (kemiringan 5,5%) daripada lereng bagian atas kemiringan 8,1%).
Distribusi curah hujan yang cukup besar pada waktu penelitian dilaksanakan mengakibatkan residu glifosat dapat bergerak secara horisontal dan vertikal Dersama air infiltrasi ataupun aliran permukaan. Hal tersebut juga mengakibatkan residu glifosat cepat hilang di dalam tanah.
Penurunan konsentrasi glifosat di dalam tanah terjadi secara cepat pada tiga nari pertama, sedangkan dari hari ketiga hingga hari ke-21, pola penurunannya ebih lambat hingga tidak terukur lagi pada hari ke-28…