Evaluasi Pertumbuhan dan Simpanan Karbon Tegakan Dryobalanops lanceolata Burck. Umur 6 Tahun di KHDTK Haurbentes, Jasinga, Jawa Barat.

Abstract

Dryobalanops lanceolata merupakan salah satu jenis dipterokarpa yang kayunya bernilai ekonomi untuk kayu pertukangan. Jenis D. lanceolata menjadi salah satu jenis prioritas dalam rehabilitasi hutan alam tidak produktif dengan menerapkan sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII). Sistem ini menerapkan penebangan dengan sistem tebang pilih dan penanaman pengayaan dengan penanaman jalur yang dikenal dengan teknik Silvikultur Intensif (SILIN). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan D. lanceolata dari aspek tutupan tajuk, kondisi fisik dan kimia tanah serta pertumbuhan tegakan dan cadangan karbon yang terdapat pada tegakan D. lanceolata pada umur 6 tahun. Penelitian dilakukan dengan menganalisis regresi antara tutupan tajuk dengan pertumbuhan diameter dan tinggi pohon, menganalisis kondisi fisik dan kimia tanah, menentukan riap rata-rata tahunan, dan potensi simpanan karbon tegakan. Hubungan antara persentase tutupan tajuk dengan diameter dan tinggi tegakan D. lanceolata di KHDTK Haurbentes berkorelasi nyata, namun memiliki koefisien determinasi yang rendah. D. lanceolata pada umur 6 tahun telah tumbuh baik pada tutupan tajuk kurang dari 34% (keterbukaan tajuk lebih dari 66%), mampu tumbuh pada tanah liat dengan pH yang masam. D. lanceolata pada umur 6 tahun telah mampu memperbaiki kandungan unsur hara yang ada di tanah. Di bawah tegakan D. lanceolata umur 6 tahun telah mampu memberikan perubahan yang signifikan terhadap peningkatan ketersediaan unsur hara tanah untuk kandungan C-organik, N total, dan K-tersedia. Riap rata-rata tahunan diameter tegakan D. lanceolata pada umur 6 tahun sebesar 1,88 cm/tahun dan riap rata-rata tahunan tinggi tegakan sebesar 1,72 m/tahun. Simpanan karbon pada tegakan D. lanceolata mengalami kenaikan dalam rentang 1 tahun sebesar 41,91%. Dengan demikian, D. lanceolata merupakan jenis yang potensial untuk merehabilitasi hutan tidak produktif.

Dryobalanops lanceolata is one of the dipterocarp species whose timber is economically valuable for woodworking. D. lanceolata is one of the priority species in the rehabilitation of unproductive natural forests by applying the Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) silviculture system. This system applies logging with a selective logging system and enrichment planting with lane planting, known as the Intensive Silviculture technique (SILIN). This study aims to analyze the optimal environmental conditions for the growth of D. lanceolata from the aspects of canopy cover, physical and chemical conditions of soil and stand growth and carbon stocks contained in D. lanceolata stands at the age of 6 years. The research was conducted by analyzing the regression between canopy cover and the growth of tree diameter and height, analyzing the physical and chemical conditions of the soil, determining the average annual increment, and the carbon storage potential of the stand. The relationship between the percentage of crown cover and the diameter and height of D. lanceolata stands in KHDTK Haurbentes is significantly correlated, but has a low coefficient of determination. D. lanceolata at the age of 6 years has grown well at a crown cover of less than 34% (crown openness of more than 66%), able to grow on clay soil with acidic pH. D. lanceolata at the age of 6 years has been able to improve the content of nutrients in the soil. Under 6-year-old D. lanceolata stands, it has been able to provide significant changes to increase the availability of soil nutrients for C-organic, total N, and K-available content. The average annual increment of D. lanceolata stand diameter at the age of 6 years was 1.88 cm/year and the average annual increment of stand height was 1.72 m/year. Carbon storage in D. lanceolata stands increased in the span of 1 year by 41.91%. Thus, D. lanceolata is a potential species to rehabilitate unproductive forests.