| dc.description.abstract | Penebangan dengan sistem tebang pilih yang saat ini dilaksanakan, mengakibatkan terciptanya ruang tumbuh serta keterbukaan tajuk. Keterbukaan tajuk ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan anakan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Dwiprabowo (1990) di lapangan, pertumbuhan anakan meranti sangat tertekan (suppressed) pada tegakan yang sangat rapat dan tumbuh kerdil hingga layu atau mati pada tempat-tempat yang sangat terbuka (71-100%).
Adanya perbedaan kemampuan permudaan alam dari berbagai jenis pohon untuk menghasilkan jumlah permudaan alam yang cukup (optimal), dengan mengetahui informasi perilaku jenis dan status dari pohon di hutan hujan tropika serta pada areal tegakan tinggal sesudah penebangan, diharapkan dapat memberikan pengetahuan berapa luas hutan sebaiknya terbuka.
Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji keadaan permudaan alam pada berbagai luas bidang dasar tegakan tinggal dan hutan primer di areal HPH PT Ratah Timber Company (RTC) Kalimantan Timur. Disamping itu juga untuk mengkaji kondisi tanah, struktur dan komposisi jenis pada berbagai kondisi tegakan.
Prosedur penelitian di lapangan dengan membuat plot 100 m X 100 m (dengan tiga ulangan). Pengamatan dilakukan terhadap permudaan hutan untuk tingkat semai, pancang, tiang dan pohon pada tegakan hutan dengan umur tebang dua puluh tiga tahun (1973/1974), sembilan belas tahun (1977/1978), lima belas tahun (1981/1982), sebelas tahun (1985/1986), tujuh tahun (1989/1990), nol tahun (1996/1997) dan hutan primer. Pada plot-plot penelitian dilakukan analisis vegetasi tumbuhan, pemetaan pohon (khusus untuk umur tebang 0 tahun dan primer), stratifikasi pohon, pengukuran keterbukaan tegakan/tanah, kerusakan pohon (tegakan tinggal) dan analisis tanah.... | id |
