| dc.description.abstract | Seiring berkembangnya industri pengolahan kayu dewasa ini yang begitu pesat menyebabkan meningkatnya kebutuhan tenaga terampil di bidang industri perkayuan, selain itu perkembangan teknologi dan pengetahuan industri kayu juga menuntut upaya peningkatan kemampuan pengelolaan industri tersebut. Salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam memperbaiki pengelolaan industri pengolahan kayu (salah satunya KIPKJ Cepu) adalah usaha-usaha meningkatkan kualitas tenaga kerja atau personil baik dari segi pendidikan, pengetahuan, keahlian, keterampilan dan lain-lain sehingga sesuai dengan tuntutan perkembangan.
Rendemen dan mutu produk yang tinggi dalam pabrik penggergajian (pengolahan) kayu dapat diperoleh bila setiap bagian dari proses produksi pengolahan terdapat pekerja yang berpengalaman, mempunyai intelejensia yang tinggi dan menyenangi pekerjaannya (Tandiono, 1980). Dalam rangka mendapatkan pekerja yang demikian perlu diketahui dan disusun suatu informasi sumberdaya manusia (tenaga kerja). Untuk maksud tersebut, analisis jabatan merupakan salah satu metode pende katan untuk mendapatkan dan memberi keterangan mengenai tingkat keterampilan, kecakapan, pendidikan serta jenis pekerjaan yang sesuai dan dibutuhkan suatu KIPKJ. Kemudian Sardjito (1994) mengatakan bahwa dalam rangka pengembangan sumberdaya manusia Perum Perhutani, sebagai suatu upaya pokok untuk mencapai tujuan perusahaan, maka salah satu usaha yang perlu dilakukan adalah analisis jabatan secara cermat dan tepat. Analisis jabatan penting bagi pemecahan persoalan menyang kut ketenagakerjaan di KIPKJ Cepu, karena analisis ini memungkinkan penyelidikan mengenai suatu jabatan dapat dilakukan secara mendalam. Diharapkan dari analisis jabatan ini dapat diperoleh informasi tentang faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dan macam tenaga kerja yang bagaimana yang dibutuhkan. Selain itu... | id |
