| dc.description.abstract | Pembangunan kehutanan di Indonesia diarahkan pada pemanfaatan sumberdaya hutan secara optimal dan lestari. Salah satu strategi yang dijalankan oleh pemerintah adalah dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Tiga Menteri yang intinya adalah menitikberatkan pada pengurangan ekspor kayu bulat dan meningkatkan kayu olahan, sehingga merangsang pertumbuhan industri pengolahan kayu.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah industri pengolahan kayu, efisiensi dan kualita produk makin lama semakin dituntut untuk lebih baik agar dapat bersaing di pasaran lokal maupun pasaran internasional. Namun pertambahan jumlah industri pengolahan kayu tidak diiringi oleh pertambahan jumlah dan kualita bahan baku yang ada, sehingga dikhawatirkan pada masa yang akan datang industri ini mengalami krisis bahan baku.
Dengan melihat pada keadaan tersebut, maka menjadi penting bagi industri pengolahan kayu untuk mengambil antisipasi. Industri penggergajian yang merupakan industri pertama yang mengkonversi kayu bulat menjadi kayu gergajian siap pakai atau untuk diolah lebih lanjut, menjadi sorotan yang penting dalam hal efisiensi pemanfaatan bahan baku baik dalam hal rendemen maupun dalam hal kualita kayu gergajian yang dihasilkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pemilihan log berdasarkan kelas diameter dalam mencapai target produksi yang direncanakan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan bahan baku dan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan proses produksi.
Penelitian ini dilaksanakan di Industri penggergajian mesin (PGM) Madiun yang berada dalam wilayah KPH Madiun Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Data yang diambil berupa data primer (diameter, panjang, volume penghara jati serta jenis, ukuran dan jumlah sortimen yang dihasilkan per batang kayu penghara jati) dan data sekunder (biaya produksi rata-rata; jenis, ukuran dan jumlah batang sortimen kayu... | id |
