| dc.description.abstract | Rotan merupakan salah satu hasil hutan non kayu dan komoditi ekspor non migas yang sangat penting. Setelah adanya kebijakan yang dituangkan dalam SK Menteri Perdagangan dan Koperasi No.274/Kp/X/86 tentang Larangan Ekspor Rotan Asalan dan disusul dengan Larangan Ekspor Rotan Setengah Jadi (SK No.190/Kp/VI/88) dari seluruh wilayah Indonesia, maka bermunculan sentra-sentra industri pengolahan rotan. Banyaknya industri pengolahan rotan tersebut menyebabkan terjadinya persaingan untuk menguasai pangsa pasar di dalam dan di luar negeri, persaingan ini semakin bertambah dengan adanya Keputusan Menteri Perdagangan No. 179/Kp/VI/92 tentang Pembebasan Larangan Ekspor Rotan Bahan Mentah dan Rotan Setengah Jadi. Salah satu faktor penunjang masalah diatas adalah dengan meningkatkan produktifitas kerja yang sejalan dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang dipergunakan. Produktifitas kerja yang tinggi merupakan perwujudan dari kerja yang efisien. Cara yang sering dipakai untuk mengatasi permasalahan produktifitas adalah penelitian waktu kerja, sebab dengan cara ini akan dapat ditemukan adanya waktu tidak efektif akibat cara kerja yang buruk.... | id |
