Biaya pelaksanaan pembuatan jalan hutan : Studi kasus di HPT Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat
Abstract
Hutan adalah salah satu kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Hasil hutan yang banyak mendatangkan devisa bagi negara adalah kayu. Kayu dari hutan baru akan memiliki nilai ekonomis jika telah berada di luar hutan. Pengeluaran kayu dari dalam hutan akan berlangsung bila ada prasarana jalan.
Dalam perencanaan pembuatan jalan hutan ada dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu aspek lingkungan dan aspek ekonomi. Aspek lingkungan mengacu kepada penekanan kerusakan hutan sedangkan aspek ekonomi pada penekanan biaya pembuatan jalan hutan. Oleh karena itu diusahakan agar kerusakan akibat pembuatan dan penekanan biaya pembuatan jalan hutan sekecil mungkin tanpa mengindahkan aspek kekuatan dan daya tahan jalan
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari besarnya biaya pelaksanaan pembuatan jalan hutan, dengan harapan akan menjadi masukan bagi HPH PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat dalam menentukan biaya pelaksanaan pembuatan jalan hutan.
Selain mengangkut hasil hutan, jalan hutan juga berfungsi untuk mempermudah mencapai tiap bagian hutan, memperlancar pengawasan dari tata usaha kehutanan, pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran, dan membantu kelancaran ekonomi penduduk di daerah sekitar
hutan.
Menurut Balik (1983), biaya pembuatan jalan hutan terdiri dari Biaya manajemen dan biaya pelaksanaan. Biaya manajemen terdiri dari gaji supervisor, pembelian alat-alat survei, dan pengadaan peta sedangkan biaya pelaksanaan terdiri dari biaya biaya penggunaan alat dan upah pekerja pada tahap-tahap land clearing dan tebang bayang, pemindahan tanah mekanis, grading dan widening.
Collections
- UT - Forest Products [2186]