Efisiensi penataan pengaplingan kayu di tempat penimbunan kayu (TPK) Banjarejo KPH Ngawi Perum Perhutani Unit II Jawa Timur
View/ Open
Date
1997Author
Yovi, Efi Yuliati
Gani, Darwis S.
Santosa, Gunawan
Metadata
Show full item recordAbstract
Tempat Penimbunan Kayu (TPK) merupakan tempat untuk mengumpulkan dan atau menimbun kayu yang berasal dari Tempat Tebangan (TT) maupun Tempat Pengumpulan (Tpn), yang selanjutnya dapat dilakukan penjualan. Dengan demikian, berarti terdapat lalu lintas kayu masuk, di TPK, maupun arus kayu keluar TPK, masing-masing dalam proses pra pengaplingan, pengaplingan dan pemuatan kayu. Dengan demikian TPK dapat pula dianggap sebagai gudang penyimpanan kayu, sehingga diperlukan mekanisme penataan kayu sedemikian rupa agar ketiga proses di atas dapat berjalan lancar dan teratur, tetapi tetap memperhatikan faktor pembatas berupa keterbatasan ketersediaan lahan TPK.
Saat ini di TPK Banjarejo lalu lintas kayu tersebut tidak lancar. Kayu hasil bongkaran menumpuk di pinggir jalan angkutan karena tidak adanya tempat pra pengaplingan kayu yang ditentukan. Regu lasah menggulingkan kayu tersebut ke tengah jalan angkutan, akibatnya lalu lintas truk angkutan terhambat, sehingga buruh kapling dibebani kerja tambahan menyingkirkan kayu dari tengah jalan jika truk angkutan hendak melintasi jalan. Hal ini menyebabkan terjadinya penyitaan waktu kerja dan penggunaan tenaga yang tidak produktif.
Dari data primer berupa waktu kerja dasar dihitung prestasi kerja (pk) dan pertambahan prestasi kerja rata-rata penataan pengaplingan kayu per jarak angkut (ppkr) pada tiap jenis kayu dan sortimen. Kemudian diduga hubungan antara jarak angkut dengan waktu kerja yang diperlukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok dengan anak contoh. Jenis sortimen kayu sebagai kelompok, jarak sebagai....
Collections
- UT - Forestry Products [2376]