| dc.description.abstract | Pertumbuhan tegakan hutan rawa gambut bekas tebangan dimungkinkan adanya perubahan setelah terjadinya keterbukaan lahan, yang mempengaruhi kondisi tempat tumbuhnya. Selanjutnya dengan melakukan pemantauan pertumbuhan, diharapkan dapat diketahui kemungkinan terbaik dalam upaya pengelolaan silvikultur.
niversa
Kebijakan pemerintah dalam pengelolaan hutan rawa gambut, didasarkan kepada cara dan metode pengelolaan hutan hujan tropis lahan kering, sedangkan kondisi ekosistemnya sangat berbeda. Kedaan ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai sifat-sifat ekologis dari hutan rawa gambut. Perkembangan pengelolaan hutan rawa gambut tidak seimbang dengan perkembangan pengetahuan terhadap ekosistemnya. Sehingga perlunya penelitian lebih lanjut tentang data pertumbuhan hutan rawa gambut primer dan bekas tebangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan tegakan hutan rawa gambut bekas tebangan dengan pemeliharaan dan tanpa pemeliharaan. Sedangkan hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan masukan dalam penentuan sistem silvikultur hutan rawa gambut.
Pengamatan pertumbuhan tegakan hutan rawa gambut dilakukan dengan menghitung riap rata-rata, serta dipelajari perbedaannya antara tegakan yang dipelihara dan tegakan yang tidak dipelihara. Untuk mempertegas pernyataan bahwa terdapat perbedaan rata-rata riap jenis untuk setiap kelas diameter antara PUP tanpa pemeliharaan tegakan dan PUP dengan pemeliharaan tegakan, dilakukan uji beda rata- rata satu arah pada taraf nyata 5% (t(0.05,14) 2.145) dan 1% (10.01.14) 2.997). Dengan anggapan bahwa rata-rata riap jenis untuk setiap kelas diameter pada PUP dengan pemeliharaan tegakan (ul) lebih besar daripada rata-rata riap jenis untuk setiap... | id |
