Kajian pengelolaan kebun campuran tradisional dan kontribusinya terhadap pendapatan rumah tangga : Studi kasus di Kampung Naga Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat
View/ Open
Date
1997Author
Riva, W. Fathurrahman
Wijayanto, H. Nurheni
Murniati
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan yang berkesinambungan, seiring dengan kemajuan teknologi, selalu mempertimbangkan sudut pandang produksi pangan, produktivitas lahan dan diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesesuaian jenis tanaman dan tempat tumbuhnya, akan menentukan kualitas dan kuantitas produksi pangan dan kayu yang dihasilkan.
Pemanfaatan lahan pertanian yang optimal harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan maksimasi pendapatan bagi petani. Upaya pemerintah dalam mengembangkan pemanfaatan lahan pertanian secara optimal adalah dengan cara menerapkan Agroforestry.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 1997 dengan tujuan untuk mempelajari sistem pengelolaan Kebun Campuran Tradisional dan besarnya kontribusi hasil usahatani Kebun Campuran Tradisional ferhadap pendapatan rumah tangga di lokasi penelitian.
Kegiatan pengelolaan Kebun Campuran yang dilakukan oleh petani adalah mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan (yang meliputi nendangiran, pemangkasan, pemupukan, dan pencegahan hama dan penyakit), dilanjutkan dengan pemanenan, pengolahan hasil, sampai pemasaran hasil Kebun Campuran.
Pengolahan tanah dimulai pada musim hujan. Sebagian besar petani mengolah tanahnya sendiri. Tanaman palawija ditanam 7-10 hari setelah pengolahan tanah. Untuk tanaman pokok seperti sengon, sebagian besar petani memperolehnya dari bibit yang tumbuh dibawah tegakan. Karena topografinya cukup berat maka dibuat terasering.
Pemangkasan hanya dilakukan pada pohon teh dan pemupukan hanya dilakukan pada tanaman palawija. Pencegahan hama dan penyakit untuk tanaman palawija tidak dilakukan secara khusus. Untuk tanaman pokok, seperti sengon, sering terdapat hama yang biasa disebut uter-uter. Berdasarkan wawancara, sebagian besar petani memberantas hama tersebut dengan cara mengupas
kulit...
Collections
- UT - Forest Management [2979]