Studi mengenai lebar jalur hijau mangrove di wilayah pesisir pulau Batam
View/ Open
Date
1997Author
Barus, Sarjana
Kusmana, Cecep
Dahuri, Rokhmin
Metadata
Show full item recordAbstract
Hutan mangrove mempunyai peranan atau fungsi penting, baik sebagai suatu sumberdaya, maupun sebagai ekosisitem yang khas.
Pembukaan dan pengalihgunaan daerah pesisir tanpa pengelolaan, pengendalian dan usaha konservasi yang baik, akan menimbulkan kemunduran lingkungan, diantaranya bahaya intrusi air asin. Intrusi air asin akan menyebabkan penurunan/perubahan mutu air, produktivitas lahan, mutu lingkungan dan mempersempit wilayah tanah usaha. Reklamasi tanah yang terintrusi air asin (tanah rusak) selain memerlukan biaya yang relatif besar, juga akan mengakibatkan sumberdaya lahan semakin langka, terutama pesisir yang tergolong padat penduduknya.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lebar jalur hijau hijau (LJH) mangrove yang optimal di wilayah pesisir Pulau Batam dan diharapkan dapat merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam perencanaan penggunaan lahan wilayah pesisir, khususnya di Pulau Batam.
Daerah penelitian terletak di pesisir Pulau Batam. Secara geografis, P. Batam terletak pada 1°07′ Lintang Utara sampai 104°07′ Bujur Timur, lebih kilometer arah selatan dari Singapura. kurang 20 Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 1996.
Luas mangrove yang ada pada daerah studi 100,21 ha, sedangkan diluar daerah studi pada pengukuran tahap kedua...
Collections
- UT - Forest Management [2977]