Proses produksi bidang penggergajian dan pengolahan lanjutan (moulding) serta studi kualitas produk pada Unit Industri PT.Inhutani III Sampit Kalimantan Tengah
Abstract
Industri penggergajian kayu merupakan salah satu industri primer yang mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi berupa papan, tiang, kaso dan reng sebagai bahan bangunan atau bahan mebel dan bahan alat rumah tangga lainnya. Bahan baku yang masih terbatas, maka industri kehutanan harus lebih efisien dalam pemakaian
bahan bakunya tanpa mengurangi mutu dan jumlah produk yang dihasilkan. Setelah Industri penggergajian, biasanya terdapat proses pengolahan lanjutan berupa moulding, komponen bangunan, mebel (fumiture), parquet.
Mutu dan kualitas produk yang dihasilkan dari Industri penggergajian dan pengolahan lanjutannya dipengaruhi oleh faktor alam yang berhubungan dengan warna dan cacat kayu serta faktor proses produksinya. Menurut Widarmana (1992) pengendalian kualitas adalah suatu fungsi manajemen dalam mengawasi/mengendalikan kualitas produk dalam rangka mencegah terjadinya barang bercacat, memenuhi standar, mengurangi keragaman sampai batas yang wajar dan menjadi mutu barang.
Kegiatan magang ini bertujuan untuk memahami kondisi nyata dunia kerja dan mampu memahami pelaksanaan proses produksi serta mampu menarik keterkaitan antara limu pengetahuan yang diperoleh dengan kegiatan aktual di lapangan (industri) dalam rangka memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi di unit industri PT. INHUTANI III Sampit, Kalimantan Tengah.
Praktek kerja magang dilaksanakan di Unit Industri PT. INHUTANI III Sampit, Kalimantan Tengah. Metode yang digunakan dalam kegiatan magang adalah dengan mengikuti dan melaksanakan kegiatan proses produksi dan pelaksanaan manajemen meliputi: observasi langsung di lapangan untuk mendalami proses produksi, partisifasi aktif dalam seluruh kegiatan proses produksi, pengukuran dan pencatatan data primer dan sekunder, menganalisis seluruh kegiatan proses produksi dan wawancara.
Proses Produksi pada Unit Penggergajian
Tahapan kegiatan proses produksi pada unit penggergajian meliputi: penarikan log dari logpond ke logdeck, proses breakdown, proses resawing, proses edging, proses trimming, proses pengawetan dan proses pengeringan.
Untuk menaikkan log yang hendak dipotong/digergaji dari logpond ke logdeck digunakan satu unit mesin Yarder dengan merk Hansei dengan kapasitas 20 m³/jam. Di logdeck, log kemudian dipotong-potong dengan menggunakan chainsaw. Panjang potongan log disesuaikan dengan PO (Purchase Order/pesanan pembeli) dan ditambah allowance untuk toleransi terhadap cacat atau rusak ujung pada proses-proses selanjutnya. Sebelum log dibelah di breakdown, dilakukan pencatatan: jenis kayu, diameter rata-rata, panjang potongan log dan kemudian dihitung kubikasi tiap-tiap log. Proses pembelahan pertama menggunakan gergaji utama (breakdown) dan jenis gergajinya
adalah gergaji pita/bandsaw. Mesin breakdown yang dipakai bermerk Canali Standart dengan kapasitas 10 m³/jam dan dilengkapi dengan carriage. Mesin breakdown tersebut digerakkan oleh motor penggerak dengan kekuatan 50 HP dan kecepatan putarnya adalah 1440 rpm. Posisi belah ditentukan dengan melihat profil penampang dan bentuk serta cacal-cacat log tersebut. Terutama untuk log-log yang pecah, arah belahnya mengikuti bagian pecah sehingga bagian yang terbuang diharapkan sesedikit mungkin.
Collections
- UT - Forestry Products [2325]