Show simple item record

dc.contributor.advisorPrihanto, Budi
dc.contributor.advisorHadjib, Ahmad
dc.contributor.authorArfinando, Yanse
dc.date.accessioned2024-04-04T02:35:36Z
dc.date.available2024-04-04T02:35:36Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145309
dc.description.abstractGuna mendapatkan manfaat hutan yang optimal berdasarkan azas manfaat lestari maka perlu diperhatikan mengenai penyusunan rencana pengelolaan hutan. Dalam penyusunan rencana pengelolaan hutan, struktur tegakan hutan merupakan bagian yang sangat penting. Struktur tegakan untuk tiap tipe hutan sangat khas, sehingga dapat menjadi pembeda antara satu tipe hutan yang satu dengan tipe hutan lainnya. Karenanya pelaksana-pelaksana pembangunan kehutanan perlu memiliki pengetahuan tentang struktur tegakan hutan sebagai masukan dalam perencanaan pengelolaan hutan. Selain itu penentuan sistem silvikultur yang akan diterapkan juga tidak terlepas dari struktur dan komposisi hutan yang akan diusahakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis karakteristik tegakan hutan alam bekas tebangan dan primer, meliputi struktur tegakan, komposisi jenis, keanekaragaman jenis dan volume tegakan, di areal HPH (Hak Pengusahaan Hutan) PT. Austral Byna, Kalimantan Tengah. Di samping itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengkaji kelayakan sistem silvikultur dan sistem penebangan yang diterapkan dalam kaitannya dengan asas kelestarian pengusahaan hutan tropika. Areal yang dipilih merupakan areal hutan primer dan areal hutan bekas tebangan tepatnya pada areal bekas tebangan 6, 4, 2 dan 1 tahun setelah penebangan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-September 1996. Penelitian ini dilaksanakan melalui pembuatan jalur coba seluas 1 ha berbentuk empat persegi panjang berukuran 20 m x 500 m, sebanyak 2 buah untuk setiap petak coba. Pembuatan jalur coba dilaksanakan secara purposive sampling. Dalam jalur coba dibuat petak-petak pengamatan yang merupakan jalur kontinu, secara sistematik sampling. Untuk pengamatan pada tingkat semai jalur dibagi ke dalam petak-petak pengamatan berukuran 2m x 2m, tingkat pancang 5m x 5 m, tingkat tiang 10 m x 10 m, tingkat pohon 20 m x 20 m. Pengolahan data yang dilakukan berupa analisis vegetasi, pendugaan potensi dan penentuan model struktur tegakan dengan tiga macam famili sebaran yaitu eksponensial, gamma dan lognormal, melalui prosedur cara kemungkinan maksimum...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest managementid
dc.subject.ddcForestsid
dc.titleKarakteristik tegakan hutan alam primer dan bekas tebangan di AAreal HPH PT.Austral Byna Kalimantan Tengahid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record