Show simple item record

dc.contributor.advisorAbidin, Rachmatsyah
dc.contributor.advisorSuryodibroto, Waskito
dc.contributor.authorNugroho, Ponco
dc.date.accessioned2024-04-04T02:18:05Z
dc.date.available2024-04-04T02:18:05Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145283
dc.description.abstractKeberhasilan pengelolaan hutan tidak terlepas dari faktor pengawasan yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun manajemen perusahaan terkait. Dalam pengawasannya pada aspek keuangan yang dilakukan, pemerintah telah mengeluarkan peraturan akuntansi yang sesuai dengan PSAK 32 (untuk kehutanan). Peraturan tersebut tertuang dalam SK.Dirjen PH No. 156/Kpts/IV-PPH/1995 tentang Pedoman Pelaporan Keuangan Perusahaan Pengusahaan Hutan, yang diberlakukan awal 1995. Data yang mencerminkan keragaan (performance) pengusahaan hutan dirasa masih terbatas. Untuk itu studi tentang keragaan perusahaan pengusahaan hutan berdasarkan laporan keuangan diharapkan mampu memberikan gambaran yang jelas mengenai performance dari aspek finansial terhadap beberapa pengusahaan HPH di Kalimantan Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan perusahaan pengusahaan hutan, menganalisis efisiensi biaya pemanenan, dan membandingkan prestasi manajemen perusahaan dibidang biaya operasional, manajemen sumber daya dan profitabilitas. Data penelitian dipilih dari 10 pengusahaan HPH yang terdapat di Kalimantan Tengah. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi neraca dan laporan rugi/laba perusahaan yang diperoleh dari Departemen Kehutanan pada periode 1994 dan 1995. Analisis keragaan yang di gunakan adalah keragaan ekonomi Anson, keragaan menurut Departemen, nilai keragaan manejemen menurut Helfert, dan analisis efisiensi biaya pemanenan. Rasio efisiensi rata-rata (HPH/BUMN) dihitung berdasarkan nilai harga jual kayu/m³ terhadap biaya produksi/m³, Besarnya rasio efisiensi pemanenan BUMN sebesar 1,79 dan rasio efisiensi rata- rata HPH (hanya terdiri dari 3 perusahaan) sebesar rata-rata 1,65. Biaya produksi PT. Inhutani III ternyata 1,5 kali lebih efisien dari rata-rata HPH (Rp. 127.983/m³ untuk HPH dan Rp.93.672/m³ untuk PT. Inhutani III). Sedangkan harga jual kayu bulat pada BUMN lebih rendah (Rp. 167.691/m³) dan harga jual kayu rata-rata HPH sebesar Rp. 211.434/m³ atau 1,2 kali lebih besar dari PT. inhutani III. Meskipun demikian rasio efisiensi pemanenan BUMN PT. Inhutani III tersebut tidak berbeda nyata terhadap rasio efisiensi HPH (1,63 ± 0,55).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForestry productsid
dc.titleStudi keragaan pengusaha HPH berdasarkan analisis laporan keuangan : Studi kasus beberapa HPH di Kalimantan Tengahid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordpengelolaan hutanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record