Show simple item record

dc.contributor.advisorRusolono, Teddy
dc.contributor.advisorParthama, IB Putera
dc.contributor.authorHusni, Jamal
dc.date.accessioned2024-04-04T01:43:56Z
dc.date.available2024-04-04T01:43:56Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145240
dc.description.abstractdikelola secara rasional. efisien. optimal dan berkelanjutan. Tata cara pengelolaan hutan yang demikian tidak dijabarkan dengan baik tanpa pengetahuan mengenai perilaku hutan yang dihadapi. Dalam hal fisik, karakteristik hutan yang utama guna penjabaran strategi pengelolaan adalah struktur, komposisi dan pertumbuhan tegakan pada berbagai perlakuan pengelolaan. Sebagai salah satu hambatan dalam pelaksanaan pengelolaan hutan alam di Indonesia adalah langkanya informasi mengenai dinamika struktur tegakan, khususnya hutan alam bekas tebangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari dinamika pertumbuhan hutan alam bekas tebangan di HPH PT. Asialog Propinsi Jambi dan menyusun model proyeksinya. Dengan mengetahui dinamika pertumbuhan maka riap dan hasil tegakan dapat diduga. Dinamika pertumbuhan tegakan dikaji dengan pendekatan matriks transisi. Metode ini berawal dari penggunaan matriks Leslie untuk menggambarkan perubahan/dinamika suatu populasi dalam rentang waktu tertentu. Metoda ini telah banyak diterapkan dengan berbagai variasi/modifikasi, seperti Lewis tahun 1942. Bosch tahun 1971. Wadsworth tahun 1977. Usher tahun 1966 dan 1976. Levkovitch tahun 1966 (Buongiorno, 1980) dan Suhendang 1995. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil pengukuran pada 3 buah petak ukur permanen di areal HPH PT. Asialog yang berlokasi di Jambi. Tegakan yang menjadi obyek penelitian ini adalah bekas tebangan tahun 1990/1991. Struktur tegakan pada tahun 1993 (dua tahun setelah tebangan) dimodelkan dengan mengikuti model Meyer. Dari hasil permodelan, dapat diamati bahwa secara umum struktur tegakan hutan bekas tebangan di HPH PT. Asialog mengikuti bentuk huruf J terbalik. yang ditunjukkan oleh semakin berkurangnya jumlah pohon sesuai dengan peningkatan kelas diameter. Namun terdapat perbedaan antar petak dalam hal laju penurunan jumlah pohon dengan kenaikan kelas diameter. Terhadap jenis-jenis di dalam PUP dilakukan penghitungan riap CAI. Riap masing-masing jenis terlihat berbeda antar PUP. Salah satu PUP diberikan perlakuan penjarangan. diduga riap tiap jenis akan paling tinggi pada PUP tersebut. Namun ternyata tidak selalu demikian karena nampaknya perlakuan yang diberikan belum memberikan pengaruh yang berarti terhadap tegakan...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest managementid
dc.subject.ddcForestry developmentid
dc.titleStudi dinamika pertumbuhan hutan alam bekas tebangan di HPH PT, Asialog Jambi (Studi kasus data badan penelitian dan pengembangan Kehutanan Bogor)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record