Show simple item record

dc.contributor.advisorManan, Syafii
dc.contributor.advisorSupriyanto
dc.contributor.advisorCorryanti TWN
dc.contributor.authorArifanti, Virni Budi
dc.date.accessioned2024-04-03T07:27:20Z
dc.date.available2024-04-03T07:27:20Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145135
dc.description.abstractJati (Tectona grandis) sampai saat ini merupakan produk utama bagi Perum Perhutani, karena kayu jati memiliki kekuatan dan keawetan alami yang tinggi serta penampilan yang baik sehingga permintaan akan kayu jati untuk pasar dalam negeri maupun untuk ekspor terus meningkat. Kayu jati banyak digunakan untuk mebel, rumah (bangunan), kerajinan cinderamata, dan lain-lain. tau selur Hutan jati di Indonesia terdapat di Pulau Jawa, Kangean, Nusa Tenggara (Bali dan Sumbawa), Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Luas hutan jati di Pulau Jawa seluas ± 780.000 ha terutama tumbuh di Jawa Tengah dan Jawa Timur (Beekman, 1949). Di Indonesia penanaman jati dalam skala luas telah dilakukan di Jawa (Sastrosumarto dan Suhaendi, 1985). Ta Teknik penanaman jati di Perum Perhutani berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Kehutanan Negara No. 837/Perum/Perhutani/X/1974 tentang Pedoman Pembuatan Tanaman Jati untuk Perum Perhutani, dilakukan dengan penanaman biji jati secara langsung di lapangan. Teknik pelaksanaannya kemudian dijabarkan dalam Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Kehutanan Negara No. 832/Perum/Perhutani/1974 tentang Intruksi Pelaksanaan Pembuatan Tanaman Jati untuk Perum Perhutani. Namun penanaman benih jati secara langsung di lapangan memiliki kelemahan antara lain tidak dapat dipenuhinya keseragaman bibit yang berkualitas baik. Hal ini disebabkan karena vigor bibit (kemampuan bibit untuk tumbuh normal pada keadaan lingkungan yang suboptimal) belum jutkan su dapat diketahui apabila bakal tanaman masih berupa benih. Tanaman dengan tingkat vigor yang baik dapat dilihat dari keragaan fenotipik kecambah atau bibitnya, yang selanjutnya dapat berfungsi sebagai landasan pokok untuk ketahanannya terhadap berbagai unsur musibah yang menimpanya (Sadjad, 1977 dalam Sutopo, 1985)....id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest managementid
dc.subject.ddcPlant growth regulatorsid
dc.titlePengaruh penggunaan media tumbuh, pupuk NPK dan cendawan endomikoriza glomus etunicatum terhadap pertumbuhan bibit tectona grandis L.f.id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record