Kajian karakteristik kawasan hutan Angke-Kapuk untuk pembinaan habitat burung air sebagai penunjang kegiaatan wisata di DKI Jakarta
View/ Open
Date
1995Author
Purwaningsih, Martha Sri
Alikodra, Hadi S.
Mulyani, Yeni Aryati
Metadata
Show full item recordAbstract
Perkembangan suatu kota dan meningkatnya berbagai aktivitas manusia, menyebabkan kondisi lingkungan di dalam maupun di luar kawasan konservasi telah mengalami banyak perubahan. Salah satu kawasan konservasi yang semakin menyempit adalah Kawasan Hutan Angke-Kapuk, termasuk didalamnya Cagar Alam Muara Angke, Hutan Wisata Muara Kamal dan Hutan Lindung. Kawasan ini telah mengalami perubahan dengan adanya pembangunan pemukiman Pantai Indah Kapuk yang mereklamasikan tanah rawa menjadi kawasan pemukiman.
Dari beberapa penelitian terdahulu, diketahui bahwa Kawasan Hutan Angke- Kapuk yang terletak di wilayah perkotaan (Jakarta) merupakan habitat bagi burung- burung air. (Avenzora, 1988 dan Nainggolan, 1994). Dalam kaitannya dengan pembinaan habitat dan Bird watching, wilayah perkotaan sesungguhnya dapat dibina untuk melestarikan burung. Untuk menunjang upaya pelestarian burung serta meningkatkan rasa memiliki terhadap burung, khususnya burung-burung air, diadakan suatu penelitian di Kawasan Hutan Angke-Kapuk, yang meliputi Cagar Alam Muara Angke, Perumahan Pantai Indah Kapuk dan Hutan Wisata Kamal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek ekologis kehidupan burung air (keanekaragaman, kelimpahan, komposisi, penyebaran, penggunaan habitat), kondisi komponen habitat burung air (komposisi dan struktur vegetasi, ketersediaan pakan, tempat bersarang dan tempat beristirahat) dan kondisi kawasan sebagai habitat burung air. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan bahan pertimbangan bagi pemerintah DKI dan Sub BKSDA DKI Jakarta sebagai perencana kawasan dalam menentukan langkah kebijaksanaan dalam pengelolaannya, dalam hal ini kaitannya sebagai tempat kegiatan wisata.