Show simple item record

dc.contributor.advisorSadiyo, Sucahyo
dc.contributor.advisorSubiyanto, Bambang
dc.contributor.authorEkawati, Dinny
dc.date.accessioned2024-04-03T04:16:27Z
dc.date.available2024-04-03T04:16:27Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/145065
dc.description.abstractSeiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia, maka kebutuhan terhadap kayu pun semakin meningkat. Sementara itu ketersediaan kayu di hutan semakin terbatas, sebagai akibat dari eksploitasi yang berlebihan dan cenderung menimbulkan kerusakan hutan. Pada tahun 1993 kebutuhan bahan baku industri yang terkait dengan HPH diperkirakan mencapai sekitar 43,20 juta m³ kayu bulat. Diperkirakan pada waktu ini kapasitas industri pengolahan kayu telah melampaui potensi lestari hutan (Haeruman, 1994). Untuk mengatasi ketidakmampuan hutan alam dalam memenuhi kebutuhan kayu yang terus meningkat, perlu dilakukan tindakan-tindakan antisipasi dengan mencari bahan baku kayu lain yang dapat dipergunakan sebagai pengganti kayu dari hutan alam. Salah satu usaha ke arah itu adalah dengan memanfaatkan batang kelapa (Cocos mucifera) melalui pengolahan tertentu yang dapat menjadi bahan substitusi kayu dari hutan alam untuk keperluan bahan bangunan. Pemanfaatan yang lebih canggih dari kayu kelapa sampai saat ini belum cukup meluas dikalangan masyarakat, hal ini disebabkan teknis pengolahannya yang memang belum cukup terkuasai (Anonim, 1992).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForestry productsid
dc.subject.ddcLaminated woodid
dc.titlePengaruh jenis perekat dan pengaturan letak kayu meranti merah(shorea spp.) serta kelapa (cocos nucifera) terhadap sifat fisis mekanis balok laminasi contoh kecil, bebas cacatid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordbalok laminasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record