| dc.description.abstract | Pengujian kayu lapis dilakukan untuk mengetahui kualitas kayu lapis, sehingga dapat menggolongkannya ke dalam suatu kelas atau tingkat mutu tertentu. Saat ini terdapat beberapa standar pengujian kualitas kayu lapis, tergantung kepada negara mana yang akan dituju sebagai tujuan penjualan produk. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui perbandingan beberapa macam standar pengujian kayu lapis, yaitu Standar Indonesia, Jepang, Inggris, Amerika dan ISO.
Pengujian visual, pengukuran dimensi serta kesikuan dilakukan di PT Kayu Lapis Indonesia, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal dari tanggal 3 28 November 1997. Kemudian kayu lapis yang berasal dari PT Kayu Lapis Indonesia diuji keteguhan rekat, delaminasi (untuk tipe II Standar Amerika), kadar air dan susunan tebal di PT Mutuagung Lestari, Cilandak, Jakarta Selatan dari tanggal 10 Desember 1997-12 Maret 1998.
Pengujian keteguhan rekat multipleks (5 lapis) dilakukan dengan menggunakan dua bentuk contoh uji, yaitu multipleks dibelah menjadi tiga lapis terlebih dahulu, kemudian diuji geser tarik dan multipleks langsung diuji geser tarik. Pada pengujian keteguhan rekat Standar ISO, terdapat beberapa perlakuan/cara untuk masing-masing tipe perekat, yaitu untuk tipe Eksterior Tidak Terlindung ada 3 cara, Eksterior Terlindung 2 cara dan Interior Kering 2 cara. Uji beda dua nilai tengah yang dipakai adalah uji t dengan data berpasangan untuk menguji data keteguhan rekat dan kerusakan kayu dari multipleks utuh dengan dibelah, serta antar perlakuan/cara di dalam Standar ISO. | id |
