Show simple item record

dc.contributor.advisorEstuningsih, Sri
dc.contributor.advisorWinarsih, Wiwin
dc.contributor.authorRenoldi, Satria
dc.date.accessioned2024-04-03T03:08:57Z
dc.date.available2024-04-03T03:08:57Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/144992
dc.description.abstractPenyakit Septicaemia epizooticae (SE) adalah penyakit infeksius yang bersifat akut, fatal pada sapi dan kerbau yang disebabkan oleh serotipe spesifik dari bakteri Pasteurella multocida. Di Indonesia, penyakit disebabkan serotipe B:2. Hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah tertular. Gejala klinis yang bisa diamati adalah demam tinggi dan hewan menjadi lemah. Kejadian penyakit ini tinggi selama musim hujan dan musim pancaroba, penyakit dapat cepat meluas berjangkit pada populasi hewan ternak, bahkan dapat menyebabkan kematian hingga 100 % (De Alwis, 1999). Pada pengamatan patologi anatomi perubahan organ yang tampak adalah ptekhi yang meluas, ekimosis pada selaput serosa dan mukosa, edema pada jaringan subkutis, perikardium, paru-paru bahkan pada jaringan lain. Sampai tahun 1999, Indonesia memiliki populasi sapi sebanyak 12.436,5 ribu ekor sapi (perah dan potong), kurang lebih 3,3 juta ekor kerbau yang digunakan untuk ternak kerja (97%). Sektor peternakan memberi kontribusi 10% dari total produksi pertanian secara keseluruhan. Hadirnya penyakit SE menyebabkan kerugian pada sektor ini terutama dalam hal penyediaan ternak potong (daging). Diperkirakan kerugian akibat penyakit SE sebesar 4-5,4 milyar rupiah per tahun yang menempati peringkat ke-empat penyakit pada ruminansia. Kerugian tersebut diantaranya disebabkan oleh kematian hewan akibat penyakit dan kehilangan tenaga kerja. Studi mengenai keberadaan penyakit SE dalam populasi yang menyangkut ketersediaan daging dari ternak potong dilakukan untuk mengetahui berapa besar pengaruh penyakit tersebut dengan mempelajari korelasi antara faktor penyakit SE dan produksi daging. Demikian pula korelasi antara produksi daging, pemasukan daging impor dan konsumsi daging di Indonesia. Korelasi antara ketersediaan bibit, populasi dan pengaruh penyakit SE juga diamati. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penyakit SE mempengaruhi populasi ternak dan ketersediaan daging. Ketersediaan daging mempengaruhi pula impor daging. Diantara faktor tersebut diatas terdapat korelasi yang kuat…id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengaruh keberadaan penyakit septicaemia epizootica dalam populasi ternak potong terhadap produksi dagingid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record