Pengembangan Interpretasi Tumbuhan Obat di Resort Kembang Kuning, Taman Nasional Gunung Rinjani
View/ Open
Date
2012Author
Rinjani, Lintang Praba Ken Padma
Rachmawati, Eva
Hikmat, Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) merupakan suatu kawasan yang tinggi akan keanekaragaman hayati flora dan fauna. Salah satu keanekaragaman hayati flora yang tinggi di kawasan TNGR adalah potensi tumbuhan obat. Resort Kembang Kuning TNGR merupakan zona pemanfaatan dimana dalam kawasan tersebut juga masih memiliki potensi tumbuhan obat. Potensi tumbuhan obat dalam kawasan ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi kepada khalayak Pas salah satunya dengan kegiatan interpretasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jalur interptertasi, tumbuhan obat, karakteristik pengunjung dan merencanakan jalur interpretasi di Resort Kembang Kuning. Metode penelitian dilakukan dengan studi pustaka, wawancara dan penyebaran kuisioner serta pengamatan lapang. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2012 di Resort Kembang Kuning di TNGR.
Hasil pengamatan lapang menunjukkan bahwa terdapat 6 jalur di Resort Kembang Kuning yaitu jalur 1 (jalur jeruk manis), jalur 2 (jalur bendungan), jalur (jalur edelweis), jalur 4 (jalur tete batu), jalur 5 (jalur sungai) dan jalur 6 (jalur air terjun atas). Potensi tumbuhan obat yang tercatat di Resort Kembang Kuning Berjumlah 118 spesies tumbuhan obat dari 54 famili. Karakteristik pengunjung Ordiri dari perempuan 51% dan laki-laki sebanyak 49%, dengan tingkat Bendidikan pelajar/mahasiswa sebanyak 59% dan dari kelompok umur 18-35 hun sebanyak 46%. Jalur-jalur di Resort Kembang Kuning diprioritaskan menjadi jalur interpretasi berdasarkan kriteria yaitu karakteristik jalur yang baik, keanekaragaman tumbuhan obat tiap jalur dan penentuan sasaran pengunjung. Jalur yang terdapat di Resort kembang Kuning diprioritaskan menjadi jalur interpretasi berdasarkan karakteristik jalur baik yaitu jalur jeruk manis, jalur edelweis dan jalur sungai. Jalur yang diprioritaskan juga dipilih berdasarkan keanekaragaman potensi tumbuhan obat yaitu jalur jeruk manis, jalur bendungan, jalur edelweis, jalur tete batu dan jalur sungai. Penentuan sasaran pengunjung merupakan salah satu kriteria pemilihan jalur untuk jalur interpretasi yaitu jalur jeruk manis, jalur bendungan, jalur edelweis, jalur tete batu, jalur sungai dan jalur air terjun atas. Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan tiga jalur yang prioritaskan menjadi jalur interpretasi tumbuhan obat yaitu jalur interpretasi jeruk manis, jalur interpretasi edelweis dan jalur interpretasi sungai.